“Branding” telah ada selama ribuan tahun. Pada awalnya, branding hanya digunakan sebagai tanda identifikasi, membantu pembeli membedakan satu merk dengan merk lain. Branding juga digunakan di pelabuhan, untuk membedakan kapal satu dengan yang lain.
Ketika teknologi dan lini produksi berevolusi selama dua ratus tahun terakhir, masyarakat konsumeris semakin berkembang. Gagasan tentang “brand” telah berkembang juga dan, selama satu dekade terakhir, relevansi antara branding dengan kualitas semakin berkurang, dan branding kini tentang kebermaknaan dari suatu produk dan siapa yang menggunakannya.
Kita tidak lagi membedakan produk atau layanan jasa hanya dari atribut produk mereka, tetapi oleh value yang terkandung. Dengan apa kesan yang akan didapat bila mengenakan produk atau layanan tersebut.
Saat ini, brand bicara tentang makna.
Ketika makna itu sejalan dengan nilai dan keyakinan kita yang kita pegang, kita membelinya. Dan ketika kita mengenakan satu produk yang sedang tren, sesungguhnya kita menikmati perasaan ikut bergabung dalam lingkaran orang-orang yang berpikiran dan berselera sama dengan kita.
Ada rasa gengsi dan keren kita memotret cangkir kopi Starbucks, selfie di cermin dengan iPhone X, atau bergaya dengan sepatu dari Nike. Ada perasaan senang saat kita mengenakan brand tertentu, karena brand tersebut menyimpan makna yang keren, premium, dan bergengsi.
Berikut adalah beberapa kesalahpahaman umum tentang apa itu merk dan branding. Jika Anda melakukan beberapa mitos ini, maka segera lakukan perubahan terhadap bisnis Anda. Lakukan dengan cepat, atau bisnis Anda bisa punah.
1. Branding = Memuji-muji produk sendiri.
Menonjolkan sesuatu dari produk buatan sendiri memang tidak menjadi masalah. Akan tetapi, makna branding tidak seperti ini.
Melakukan praktik branding bukan berarti “Ngecap”, yang memuji-muji produk sendiri lalu pergi begitu saja.
Saat ini, melakukan branding adalah mengirimkan sinyal pada komunitas yang punya value sama: sekelompok orang yang terhubung oleh keyakinan dan penilaian diri yang mirip. Mereka punya gaya kemiripan dalam gaya berbahasa, bertindak, dan berpikir.
Sebuah komunitas, secara natural, menggunakan sistem pengidentifikasi untuk menandakan siapa mereka. Sistem identifikasi inilah yang diisi dengan produk tertentu. Dan produk tersebut haruslah sesuatu yang sesuai dengan visi dan nilai mereka. Di sinilah branding yang tepat berperan.
Sebagai contoh, komunitas skater dan pengendara BMX. Mereka mempunyai value kebebasan, berani mengahttps://undercover.co.id/l resiko, dan sedikit nakal. Sepatu Airwalk mencoba melakukan penetrasi pada komunitas ini.
Atau perempuan-perempuan penggemar selfie dan sosial media. Sering sekali kita menemukan para wanita berselfie di tempat umum atau saat senggang. Value berupa mencintai diri sendiri ini coba dipenetrasi oleh ponsel Oppo, yang mengusung fitur berupa beauty camera di ponsel-ponsel premiumnya.
2.Kami sudah punya logo dan web yang bagus, branding kami sudah selesai.
Logo dan situs web adalah bagian dari brand, karena kedua hal ini membantu orang mengidentifikasi siapa Anda. Ini membuat orang jadi salah paham: mereka menganggap logo dan situs web sudah cukup sebagai branding.
Termasuk dalam upaya branding adalah bagaimana packaging Anda, bagaimana desain produk Anda, bagaimana kantor Anda, pengalaman berbelanja yang dirasakan, bahasa yang Anda gunakan dalam lisan dan tulisan; seperti apa penampilan Anda, bagaimana Anda berkomunikasi di sosial media dan chat… semua hal itu merupakan upaya dari branding.
3. Hanya bisnis saja yang perlu melakukan branding.
Tidak juga. Anda sendiri sebenarnya adalah sebuah brand.
Apa kesan yang diucapkan orang tentang Anda? Apa yang dipikirkan orang saat pertama melihat Anda? Kesan dan pikiran tentang Anda adalah brand Anda.
Orang-orang terkenal karena berhasil melakukan branding yang kuat terhadap diri mereka sendiri. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, branding yang kuat akan mengirimkan sinyal kepada orang-orang dengan value yang sama dengan kita. Dengan cepat, kita sebagai brand akan dikelilingi orang yang valuenya sama dengan kita. Ini disebut juga dengan personal branding.
Kanye West adalah seorang rapper, namun ia juga sebuah brand. Pengaruhnya sangat kuat, sehingga apapun yang ia kenakan, apapun yang ia buat, semua akan diikuti oleh orang-orang yang merasa punya value sama dengannya. Album-albumnya digemari, sepatu dan brand fashionnya jadi rebutan.
Kota juga bisa memiliki brand: Tidak hanya kota-kota besar di dunia seperti New York, Paris, London, Moskow, Doha, atau Beijing, tetapi juga daerah perkotaan lainnya. Apa kesan yang Anda dapat bila mendengar Jakarta? Apa kesan yang Anda rasakan bila mendengar Ubud? Denpasar?
4. Hanya perusahaan besar yang dapat melakukan branding.
Dulu memang perusahaan besar memiliki keunggulan dibanding bisnis yang lebih kecil. Tetapi realitas baru menunjukkan bahwa media digital dan teknologi telah meratakan persaingan. Saat ini, individu seperti PewDiePie, NigaHiga dan Jenna Marbles telah menjadi brand populer yang dikelilingi oleh jutaan pengikut seperti Samsung, Coke dan Nike. Berkat jutaan penggemar yang mendukung mereka, para Youtuber tersebut telah menjadi sensasi populer.
Tentu saja, perbedaannya adalah Samsung, Coke dan Nike memiliki anggaran tak berseri yang membuat mereka mampu melakukan pemasaran, yang dapat memaksa munculnya titik koneksi dan mempertahankan antusiasme terhadap brand mereka.
Meski demikian, kemampuan teknologi dan informasi membuktikan bahwa tak hanya perusahaan besar saja yang perlu dan bisa melakukan branding. Praktik branding dapat dilakukan selama Anda mengetahui apa saja yang perlu diberikan, value yang perlu ditunjukkan, dan manfaat apa yang perlu disebarkan.
5. Brand adalah logo.
Logo adalah sinyal cepat yang mengidentifikasi Brand Anda. Orang-orang langsung tahu apakah mereka harus mendekati atau menghindari, apakah Anda “sama seperti saya,” atau “tidak seperti saya.”
Logo hanyalah satu bagian dari Brand yang mencakup juga kemasan, desain produk, dan indra lainnya termasuk rasa, sentuhan, suara dan bau. Menggabungkan setiap bagian ini akan menjadi sebuah brand secara utuh — dan kemudian mendistribusikannya dalam bentuk konten di media dan sosial adalah tantangan bagi semua orang yang ingin menciptakan Brand.
Brand juga tentang bagaimana Anda bertindak. Seperti yang disebut sebelumnya, brand adalah perasaan orang tentang Anda setelah mereka mengidentifikasi Anda. Perasaan ini terkait langsung dengan value Anda dan nilai-nilai yang telah Anda buat di sekitar brand Anda.
Titik emosional ini akan menarik orang-orang yang merasakan dan mempercayai hal yang sama dengan Anda. Sebuah asuransi yang mengedepankan masa depan pendidikan anak, akan didekati oleh para orang tua dengan pemikiran serupa. Sepatu Converse mengedepankan kebebasan anak muda, dan produk mereka dibeli oleh anak-anak muda yang mencintai kebebasan.
6. Semakin banyak Anda menghabiskan anggaran untuk iklan, semakin baik brand Anda nantinya.
Anda akan mendengar ini dari setiap agensi iklan di luar sana. Sayangnya, hal ini tidak berlaku di era modern.
Dalam bisnis, jika Anda melakukan sesuatu hanya karena hal itu dilakukan orang lain, Anda berada dalam masalah besar. Banyak brand saat ini menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk anggaran iklan bulanan mereka; sebagian besar uang ini terbuang sia-sia pada iklan yang tidak efektif.
Ada banyak cara yang lebih cerdas untuk membangun brand. Jangan salah paham; ada tempat untuk iklan dalam branding – tetapi iklan bicara tentang memelihara brand, bukan membangun brand. Iklan tidak memiliki kredibilitas yang dibutuhkan brand.
Cara terbaik untuk membangun kredibilitas adalah memanfaatkan media. Outlet media online, cetak, dan siaran mencari konten dan kontributor berkualitas setiap hari. Tawarkan berita terbaru atau informasi berharga pada pers dalam bentuk press release. Press release bisa dilakukan dengan mengabarkan kepada wartawan secara langsung. Anda akan mendapatkan eksposur besar dan kredibilitas jika cara Anda ini direncanakan dan dilaksanakan dengan benar.
Cara lainnya adalah secara konsisten memberikan manfaat atau value kepada target pasar Anda. Manfaat ini bisa berupa tips dan trik, pendapat pribadi, atau wawancara, yang dikemas dalam bentuk artikel, tulisan, atau video.
7. Review positif akan membuat bisnis Anda sukses.
Mitos satu ini adalah penyebab utama kegagalan untuk brand startup yang kurang dana.
Banyak pemilik bisnis baru mengatakan bahwa mereka tidak menghabiskan sepeserpun uang untuk iklan atau metode branding lainnya karena mereka menunggu pemasaran “dari mulut ke mulut” dari pelanggan yang puas untuk membangun brand mereka.
Bertahun-tahun yang lalu ini mungkin; dalam industri kecil minim persaingan, tidak butuh waktu lama bagi bisnis untuk menyebar. Masa indah itu sudah berakhir. Dengan sikap pelanggan yang berbeda dan banyak pilihan yang tersedia bagi konsumen, menunggu kata-dari mulut ke mulut untuk membangun brand Akan mengantar bisnis Anda gulung tikar.
Review positif memang bagus, tetapi gunakan ini sebagai tolak ukur kualitas produk atau layanan Anda. Untuk membesarkan bisnis, Anda tidak bisa hanya mengandalkan kepuasan pelanggan. Di era modern Anda perlu proaktif, terus menerus mengejar calon pelanggan dan mengubahnya jadi pelanggan.
Jika ingin memanfaatkan review positif, maka gunakan ini sebagai bukti kualitas Anda. Gunakan review positif di laman testimonial dalam blog, atau upload di sosial media Anda. Dengan mengumpulkan review positif dan memamerkannya di sebuah wadah khusus, maka Anda akan terlihat sebagai bisnis yang terpercaya.
8. Anda harus memiliki berbagai keterampilan untuk menjadi pengusaha dan brand yang sukses.
Ada sebuah anggapan bahwa untuk membangun brand dan bisnis yang baik, Anda harus mampu melakukan banyak hal. Anda harus jago jualan, pintar memotivasi orang, pintar mengatur uang, pekerja keras, dan punya naluri menemukan tren pasar.
Tetapi kenyataannya, bahkan walaupun Anda tidak memiliki keterampilan seperti tadi, Anda sebenarnya tetap punya kemungkinan menjadi pengusaha yang sangat sukses.
Ada satu keterampilan membangun brand yang bahkan tidak dipertimbangkan oleh kebanyakan bisnis. Jika Anda menguasai keterampilan ini dan menjadikannya prioritas No. 1 Anda, Anda dapat meluncurkan sebanyak mungkin brand yang sukses sesuai keinginan. Apakah itu?
Pemasaran harian. Perhatikan bahwa saya tidak hanya mengatakan pemasaran, saya mengatakan pemasaran harian.
Apa yang Anda lakukan setiap hari untuk mengembangkan bisnis Anda? Berkomitmenlah untuk melakukan lima hal baru setiap hari untuk mengembangkan bisnis Anda – prospeklah satu pelanggan baru, buat postingan baru di situs, buatlah blog, kirimkan artikel. Lambat laun, bisnis dan brand Anda akan tumbuh dengan pesat hampir dalam semalam.
9. Biaya untuk brand bisnis Anda (termasuk iklan, PR, pemasaran dan media sosial), sangat besar.
Begitu banyak orang percaya mitos ini. Ya, banyak brand baru gagal karena mereka kekurangan dana. Tetapi Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk meluncurkan atau menumbuhkan brand yang sukses.
Sebuah bisnis jasa bahkan bisa dimulai nyaris tanpa modal, menggunakan semua alat yang tersedia di jejaring sosial dan melalui media online dan cetak. Anda harus fokus pada pemasaran ke pasar yang lebih besar secara online dan membangun kredibilitas Anda melalui penggunaan fitur dan penempatan media yang tepat.
Anda dapat menjangkau ratusan, bahkan ribuan, kontak baru dan calon pelanggan atau klien menggunakan sosial media seperti Twitter atau LinkedIn. Cara hebat lain untuk mendapatkan perhatian terhadap bisnis Anda adalah menghubungi media cetak lokal dan meyakinkan mereka untuk membuat berita tentang bisnis Anda.
Ketika bisnis Anda diliput, media lain berskala besar akan menilai Anda layak diberitakan. Siapa tahu Anda bisa masuk berita nasional. Jika Anda ingin memperluas jaringan ke seluruh dunia – mulailah dari yang sederhana.
Jika berhasil menemukan media tepat, orang-orang dengan value dan pola pikir sama akan mencoba produk Anda, bahkan mungkin akan menjadi pembeli tetap dan fans.
- Branding is important only when I’m growing. Don’t underestimate your company’s strongest asset. Branding can account for as much as 30to almost 50 percent of a company’s value. This is because properly executed branding turns your product or service into something distinct and unreplicated: the unique value that you offer your target audience.
10. Branding hanya penting ketika bisnis saya sudah berkembang.
Jangan meremehkan aset terkuat perusahaan Anda. Pencitraan brand dapat mencapai hingga 30 hingga hampir 50 persen dari nilai perusahaan. Ini karena branding yang dilakukan dengan benar mengubah produk atau layanan Anda menjadi sesuatu yang berbeda dan tidak bisa dijiplak: nilai unik yang Anda tawarkan kepada target audiens Anda.
Baca juga
1000.001 Ide Bisnis UKM Dengan Modal Mulai 100 Ribu
Panduan Bisnis Online Terlengkap
Panduan Lengkap Pecinta Kopi
Investor Bisnis Untuk Kelancaran Usaha Anda
350 Daftar Waralaba Dan Franchise Mulai Dari 1 Juta sd 1 Milyar
Panduan Sukses Bisnis Franchise
123 Cara Meningkatkan Omzet Penjualan
Perjalanan 185 Brand Nasional Dan Internasional
50 Daftar Lengkap Virtual Office Di Indonesia
50 Daftar Jasa Kontraktor Indonesia
50 Usaha Rumahan di Indonesia
500 Kisah Pengusaha Sukses
Kenali Daftar 99 Fintech Indonesia
Sebagai contoh, tas Hermes atau Louis Vuitton. Meski replika dan versi KW-nya banyak beredar di pasaran, Hermes dan LV tidak khawatir. Mengapa?
Mereka memiliki brand yang kuat. Membeli tas Hermes, Louis Vuitton, atau Gucci bukan sekedar membeli barang, tetapi membeli kebanggaan dan kemewahan. Penggemar mereka akan rela menghabiskan ratusan juta untuk tas asli, karena brand mereka sebagai sesuatu yang mewah dan bergengsi tidak bisa dijiplak bahkan oleh peniru paling mahir sekalipun.
Intinya begini: branding adalah hal penting dilakukan bahkan saat bisnis baru dimulai. Untuk meraih perhatian orang, brand Anda harus bisa senada dengan target pasar Anda. Anda tidak bisa menunggu kesan pelanggan tentang bisnis Anda, Anda harus menciptakan kesan itu sendiri.
Menciptakan kesan itulah, atau dengan kata lain branding, adalah hal krusial yang akan membesarkan bisnis Anda.
11. Branding terlalu ribet untuk bisnis saya.
Anehnya, beberapa pihak percaya bahwa branding mempersulit pengembangan bisnis, padahal kenyataannya, lebih rumit jika tidak berinvestasi dalam branding.
Persepsi bisnis Anda berasal dari dampak kolektif beberapa aspek. Itu lebih dari sekadar logo, nama, dan kemasan. Branding juga berasal dari semua yang Anda lakukan, tampilkan, dan katakan (atau tidak katakan. Dengan kata lain, semua yang calon konsumen lihat, rasakan, dengar, cium, dan pikirkan semuanya berkontribusi atas persepsi mereka terhadap brand Anda.
Tanpa upaya branding, maka Anda tidak bisa menciptakan konsistensi di semua aspek yang berbeda ini. Yang jadi masalah adalah ketika terjadi kesalahan tafsir atau persepsi tentang brand Anda dan value yang Anda tawarkan. Jika audiens target Anda tidak sepenuhnya memahami value Anda, Anda baru saja mempersulit bisnis Anda dan menghambat kemampuannya untuk berkembang.
Invest in your brand strategy, no matter how “simple” you believe your business to be. Organize. Identify your story. Make it clear, cohesive, and repeatable. It’s less complicated to make future decisions based on a set of branding guidelines than to rehash your story every time you start up an advertising campaign or email funnel.
Berinvestasilah pada strategi brand Anda, tidak peduli seberapa “simpel” bisnis yang Anda bangun. Aturlah. Identifikasi value Anda. Buatlah value Anda mudah dicerna, buatlah ia kohesif. Sampaikan secara berulang.
Lebih mudah untuk menyiapkan rencana branding Anda sekarang, dibandingkan melakukannya saat lepas landas. Bila terlambat, orang-orang sudah punya persepsi sendiri terkait bisnis Anda.
Meta deskripsi: Berikut adalah 11 Mitos tentang Branding dan Faktanya. Jika Anda masih melakukan beberapa mitos ini, maka segera lakukan perubahan terhadap bisnis Anda.
Tags: mitos branding, branding, branding untuk bisnis, cara melakukan branding, cara mengembangkan brand, cara mengembangkan bisnis, cara bisnis online, trik bisnis online, tips branding, kesalahan dalam melakukan branding