4 Cara Remarketing untuk Situs Usaha dan eCommerce

Bisnis model lama sudah mati.

Pelanggan tidak mau keluar rumah untuk mencari toko fisik Anda, juga tidak mencari nomor telepon Anda di Yellow Pages. Iklan online dan digital yang jadul pun mulai punah setiap menit.

Perjalanan belanja pelanggan biasa dimulai melalui email atau melihat pos media sosial, berlanjut ke sesi penjelajahan seluler, dan akhirnya diakhiri dengan percakapan obrolan e-commerce interaktif.

Rahasianya adalah dengan memahami berbagai channel dengan baik, dan melakukan remarketing ke pelanggan yang sama.

Ada beberapa trik melakukan remarketing yang baru, karena perjalanan belanja pelanggan mengalami modernisasi.

Jadi, bagaimana Anda mengikuti cara baru untuk mengonversi pembeli ecommerce? Anda harus mengembangkan sistem pemasaran ulang yang akan berskala dengan bisnis Anda.

Kali ini, website kami akan membahas 4 kiat pemasaran ulang terbaik untuk menskalakan bisnis e-niaga Anda.

Mari kita mulai.

1. Jangan Mengandalkan Iklan di Media Sosial

Iklan sosial adalah cara penting untuk mengonversi prospek, tidak ada yang membantah.

Tetapi ini tidak akan membantu Anda dalam meningkatkan upaya membawa pelanggan masuk ke saluran remarketing Anda.

Kampanye berbayar hanya membawa Anda sampai pada membawa pelanggan baru. Untuk mempertahankan pelanggan, Anda membutuhkan daya tarik dan engagement organik.

Yang kami bicarakan adalah terlibat kembali dengan pengunjung situs web yang telah membeli dari Anda.

Strategi yang baik untuk menguatkan remarketing Anda adalah tidak bergantung pada iklan sosial tetapi pada jangkauan organik.

Lebih baik menargetkan audiens online yang Anda punya, yang mengonsumsi konten Anda secara teratur.

2. Maksimalkan Jangkauan Anda dengan Menggunakan Influencer

Cara lain dalam melakukan praktik retargeting adalah melalui influencer.

Influencer yang memiliki puluhan ribu follower di media sosial atau blog dapat mempromosikan produk Anda kepada follower mereka.

Apa yang mereka lakukan pada dasarnya adalah menyediakan landing page yang memperkenalkan pelanggan ke produk Anda.

Studi menunjukkan bahwa 70% konsumen millennial dipengaruhi oleh rekan-rekan mereka, dan 30% konsumen mempercayai blogger non-selebriti.

Jadi yang dapat Anda lakukan adalah bekerjasama dengan influencer yang memiliki ukuran follower signifikan (10-200k pengikut) dan sesuai dengan karakter niche Anda.

Salah satu contoh influencer adalah Michelle Phan. Dia mendapat lebih dari satu juta tampilan di setiap videonya dan memiliki lebih dari 9 juta pengikut.

Kabar baiknya adalah melakukan promosi dua kali melalui satu influencer akan meningkatkan efektivitas marketing. Sekali influencer mempromosikan produk Anda, sangat mudah untuk menargetkan audiens yang sama lagi.

Yang harus mereka lakukan adalah memposting lebih banyak konten tentang produk Anda.

Orang yang sama (yaitu pengikut mereka) melihatnya, like, komentar, dan kemudian yang benar-benar penasaran akan mengunjungi situs atau akun sosial media Anda.

3. Dapatkan Data Audiens Influencer Tadi dan Gunakan

Anda bisa dan harus memanfaatkan data audiens influencer Anda untuk tujuan pemasaran ulang. Ada beberapa cara berbeda untuk melakukannya. Salah satu caranya adalah menggunakan tools influencer seperti Lumanu yang menampilkan semua data audiens influencer Anda.

Gunakan tools seperti Lumanu untuk mengetahui jenis kelamin, usia, dan lokasi geografis dari audiens beberapa influencer sekaligus. Yang hebat adalah bahwa informasi akan ditampilkan pada setiap influencer sehingga Anda dapat membandingkan dan memilihnya berdasarkan audiens mereka.

Bagaimana jika Anda sudah memiliki influencer yang bekerja sama dengan Anda dan Anda ingin mengujinya sebelum melakukan scaling? Bagaimana Anda menemukan informasi lebih lanjut tentang audiens mereka?

Dengan menggunakan Facebook Custom Audience.

Walaupun namanya adalah “Facebook”, tapi tools ini juga berlaku pada Instagram dan blog.

Minta influencer Anda membuat audiens khusus melalui Facebook yang terdiri dari audiens yang ada dan minta ia membaginya dengan akun iklan Anda.

Ini akan memberi Anda semua informasi yang Anda butuhkan.

Audiens kustom Facebook bisa dilakukan pada Facebook, Instagram, dan untuk blog (melalui piksel Facebook).

Jadi, minta influencer Anda membuat audiens khusus mereka dan bagi dengan Anda.

Perlu diingat, bagian ini tak mudah. Tak semua influencer mau membagi informasi tentang follower yang susah payah ia dapatkan.

Tapi beritahukan dia bahwa semua follower tetap berada di akunnya, dan tidak menjadi milik Anda. Yang ingin Anda ketahui adalah usia follower, gender, perangkat yang digunakan, dan informasi seputar perilaku follower.

Informasi ini hanya untuk membuat konten dan penawaran yang paling sesuai. Urusan promosi tetap diserahkan ke influencer tersebut.

Jadi sekarang Anda sudah bekerjasama dengan influencer di tempat, dan Anda punya data yang Anda butuhkan. Bagaimana Anda memastikan bahwa pembeli akan memasuki perjalanan pelanggan dan membeli produk Anda?

Dengan mengatur beberapa titik sentuh.

4. Fokus pada Promosi Lintas-Saluran

Titik sentuh atau touch point adalah momen ketika audiens melihat bisnis Anda. Dapat berupa produk Anda, atau konten yang Anda buat.

Beberapa titik sentuh sangat penting. 75% konsumen membeli setelah mengalami 3-5 titik kontak dengan merek. Dan sekarang satu konsumen membutuhkan rata-rata 6 titik sentuh.

Tren ini berlaku untuk konten dari influencer merek.

Cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah melalui promosi lintas saluran bersama dengan beberapa posting yang me-reinforce kembali produk Anda.

Satu contoh yang sangat bagus dari ini adalah kampanye yang dilakukan Mercedes Benz.

Perusahaan mobil ini menyewa ” influencer” seekor anjing bernama Loki. Loki adalah anjing Husky yang cantik yang juga memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut di Instagram. Dia menjalani kehidupan yang mewah, itu pasti.

Mercedes Benz menyewa Loki dan pemiliknya, Kelly Lund, untuk memposting konten di Instagram. Postingan itu  kemudian diunggah juga sebagai video YouTube yang menunjukkan Kelly mengendarai mobil dan Loki mengejarnya. Itu adalah video yang sangat indah.

Baca juga

Video YouTube 360 derajat ini berhasil menjangkau lebih dari 250.000 penayangan dan membantu perusahaan mobil menjangkau pemirsa yang lebih muda yang tidak dapat mereka targetkan sendiri.

Mercedes-Benz menyewa seorang influencer dengan karakter target sesuai keinginan mereka. Setelah itu membuat konten, dan membaginya secara lintas saluran. Berhasil? Ya.