8Villages, Startup Pertanian Indonesia , Berbagai rekam jejak anak muda Indonesia di kancah Internasional belum dinyatakan usai. Banyak penghargaan yang dibawa pulang dari pesta internasional tersebut. Maka kali ini, ada penghargaan gemilang lainnya terdapat di dunia startup Indonesia.
Kontes startup dan teknologi yang pernah diadakan di Johannesburg juga dikuti oleh startup 8villages ini. Event tersebut merupakan Global Agripreneurs Summit 2017. 50 ide brilian akan muncul serta menginspirasi warga dunia lewat kegiatan summit tersebut. Mengusung tema tentang pertanian, kegiatan ini merangkul 50 usaha pertanian terbaik yang sudah dipilih oleh panitia.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh salah satu pihak dari Future Agro Challenge atauFAC. Suatu inisiasi global yang lebih berfokus pada bidang pertanian dunia. Sepanjang aktivitas, delegasi Indonesia, yang diwakili oleh Sanny Gaddafi, sebagai CEO 8villages berjumpa dengan 49 rival yang lain.
Kehadiran startup 8villages ini memiliki visi untuk bisa mengajak semua para petani agar lebih bisa mengerti dan memahami berbagai teknologi informasi. Akses lewat platform digital yang dibesarkan menciptakan aplikasi PETANI serta PETANI JATENG. Saat ini di posisi Jawa Tengah saja, telah terdapat lebih dari 1.500 petani yang memakai aplikasi PETANI JATENG.
Saat ini, 8villages tidak cuma mengajak para petani Indonesia buat berbenah diri secara mental serta pengetahuan namun pula membagikan akses pendampingan secara digital lewat aplikasi tersebut. Lewat aplikasi PETANI serta PETANI JATENG, para petani Indonesia sanggup melaksanakan interaksi dengan para pakar serta praktisi pertanian di Indonesia.
8villages yakin kalau dengan merangkul para pakar serta praktisi pertanian di Indonesia akan memberikan suntikan inspirasi serta semangat untuk para petani. Sebab pada dasarnya permasalahan pertanian bukan cuma soal petani namun pula soal kelanjutan hidup bangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, dengan memasangkan fitur Online Store, para petani pula akan bisa melaksanakan transaksi jual-beli produk mereka. Lewat fitur ini diharapkan para petani akan menemukan keuntungan yang lebih besar sebab mereka menjual produk langsung ke konsumen tanpa perantara tengkulak.
Lewat adanya ajang Internasional tersebut sangat diharapkan semua karya anak bangsa Indonesia ini akan bisa terus diapresiasi oleh seluruh mata dunia. Diharapkan dengan keikutsertaan Indonesia sanggup memberikan inspirasi serta semangat untuk seluruh lapiran warga Indonesia buat menunjang 8villages di kancah Internasional.
Mengikutii pertumbuhan zaman, industri pertanian semakin maju. Nantinya, tenaga kerja manusia mungkin digantikan oleh robot. Hadirnya platform digital ini merupakan sebagian program yang dijalankan untuk para petani. Hal ini dilakukan untuk mengestimasi ketidakpastian para petani yang akan mengalami pergantian industri.
CEO 8villages, Sanny Gaddafi berkata, salah satu programnya ialah menolong petani mempunyai akses ke market. Startup 8villages mulai berdiri pada tahun 2012 ini mulai fokus pada usaha pemberdayaan para petani. Sebaliknya di tahun 2017 mulai menghubungkan petani dengan market. Di 2019, telah terdapat transaksi Rp 1,5 miliyar kepada petani di bidang sayur-mayur serta buah-buahan. Berikutnya, memasuki ke ranah bisnis serta hadapi kenaikan pendapatan 22 kali lipat.
Walaupun hadapi pertumbuhan, Sanny menyadari ada hambatan. Salah satunya, masih banyak petani yang belum mempunyai gadget, termasuk android. Menanggulangi perkara tersebut, dia mempraktikkan tata cara perwakilan. Sekitar 40.000 database, maka terdapat satu user yang bisa mewakili satu kelompok tani.
Petani yang telah memiliki hp, gunakan android, unduh aplikasi komunitas di dunia pertanian. Tidak seluruh petani siap, terdapat proses yang ia jaga, baru 5.500 petani. Layanan penyedia ekosistem digital di bidang pertanian.
Startup 8villages menunjang petani supaya melek teknologi serta menguasai pasar. Walaupun, terdapat sebagian prosedur yang butuh dipatuhi oleh petani. Jika dibeli tengkulak biayanya, sama saja bohong. Selaku perusahaan teknologi, membangun platform logistic. Kita angkat mereka ke dalam value change. Petani tidak terancam. Mereka akan menyongsong agriculture 4.0. robot pendukung bisnis.
Bantu Perkembangan Bisnis, Startup 8Villages Luncurkan DataHub.id
Startup 8Villages merilis DataHub. id yaitu platform pengumpulan informasi lapangan dengan teknologi berbentuk aplikasi Android. Aplikasi tersebut sanggup menolong para petugas lapangan ataupun surveyor dalam pendataan di lapangan tanpa memakai harian tebal.
Para surveyor dalam perihal ini bisa melaksanakan pendataan memakai sistem cloud yang cuma memasukan laporannya ke DataHub. id. Sistem aplikasi dari DataHub. id diintegrasikan dalam cloud serta bisa diolah secara apik, lengkap, serta mudah dipahami secara online ataupun offline.
Tidak hanya itu, DataHub pula mempermudah para surveyor dalam proses pengumpulan informasi bermutu tinggi serta pengolahan informasi terkait kasus yang dialami di lapangan seperti pengolahan lahan, pertumbuhan lahan serta lain-lain.
Startup ini merasa bahagia bisa menolong para surveyor lewat inovasinya. DataHub. id yang termotivasi dari pengumpulan informasi yang selama bertahun-tahun dicoba secara manual memakai kertas.
Hal ini cenderung kurang komperhensif spesialnya di industri pertanian. DataHub. id menawarkan pemecahan terpercaya untuk industri, institusi, komunitas, serta mahasiswa dalam melaksanakan research yang secara positif berakibat baik untuk kemajuan bisnis, meminimalisir kerugian (aksi preventif), serta menunjang riset akademis untuk penggunanya.
DataHub. id sudah digunakan oleh Komunitas Lada di daerah pertanian Bangka Belitung buat memonitori standar pertanian yang berdampak pada mutu hidup para petaninya serta juga untuk mengukur daya guna asuransi petani jagung di Dompu (NTB).
DataHub.id tidak cuma diperuntukkan buat industri pertanian, tetapi bisa digunakan pula oleh institusi serta perusahaan besar sepanjang berhubungan dengan proses pengumpulan informasi. DataHub. id bisa diunduh lewat Android Play Store.
- Pada bertepatan pada 26 September 2018, startup pertanian 8Villages mengumumkan sudah memperkenalkan aplikasi pengumpulan informasi di lapangan bernama DataHub.
- Aplikasi tersebut saat ini pula sudah muncul dalam bentuk aplikasi Android.
- Dengan aplikasi mobile tersebut, para surveyor di bidang pertanian dapat dengan mudah melaksanakan pengumpulan informasi pengolahan serta pertumbuhan lahan.
- Bagi Gia Pratama, Head of DataHub. id, aplikasi yang dia kembangkan pula dapat digunakan oleh industri tidak hanya pertanian. Kenyataan berarti lainnya 8Villages ialah startup pertanian yang sudah muncul semenjak 2012.
- Sampai saat ini, mereka sudah merilis sebagian aplikasi mobile di bidang pertanian, mulai dari PETANI, NELAYAN, GEMBALA, Dokter Tumbuhan, eFish, Survey Desa, PeKa, serta Tenaga Desa.
- Pada September 2017 kemudian juga mereka sudah bekerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah buat meluncurkan aplikasi RegoPantes, yang membolehkan Anda membeli hasil pertanian langsung dari para petani.
- Saat ini, startup ini wajib bersaing dengan sebagian startup pertanian yang lain, seperti SayurBox, PanenID, sampai TaniHub.
Kemajuan startup 8villages ini sangat merebak kemana-mana. Kehadiran platform in memberikan aingin segar bagi para petani untuk bisa berkembang dan maju dalam bida yang mereka geluti.
Startup ini terus berusaha memberikan pelayanan dan meningkatkan keunggulan yang dimiliki. Sudah sangat banyak para petani di seluruh Indonesia mulai memakai platform ini dan berbagai fitur atau platform lainnya yang berada di bawah naungan 8villages.
8Villages, Startup Pertanian Indonesia
Berbagai rekam jejak anak muda Indonesia di kancah Internasional belum dinyatakan usai. Banyak penghargaan yang dibawa pulang dari pesta internasional tersebut. Maka kali ini, ada penghargaan gemilang lainnya terdapat di dunia startup Indonesia.
Kontes startup dan teknologi yang pernah diadakan di Johannesburg juga dikuti oleh startup 8villages ini. Event tersebut merupakan Global Agripreneurs Summit 2017. 50 ide brilian akan muncul serta menginspirasi warga dunia lewat kegiatan summit tersebut. Mengusung tema tentang pertanian, kegiatan ini merangkul 50 usaha pertanian terbaik yang sudah dipilih oleh panitia.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh salah satu pihak dari Future Agro Challenge atauFAC. Suatu inisiasi global yang lebih berfokus pada bidang pertanian dunia. Sepanjang aktivitas, delegasi Indonesia, yang diwakili oleh Sanny Gaddafi, sebagai CEO 8villages berjumpa dengan 49 rival yang lain.
Kehadiran startup 8villages ini memiliki visi untuk bisa mengajak semua para petani agar lebih bisa mengerti dan memahami berbagai teknologi informasi. Akses lewat platform digital yang dibesarkan menciptakan aplikasi PETANI serta PETANI JATENG. Saat ini di posisi Jawa Tengah saja, telah terdapat lebih dari 1.500 petani yang memakai aplikasi PETANI JATENG.
Saat ini, 8villages tidak cuma mengajak para petani Indonesia buat berbenah diri secara mental serta pengetahuan namun pula membagikan akses pendampingan secara digital lewat aplikasi tersebut. Lewat aplikasi PETANI serta PETANI JATENG, para petani Indonesia sanggup melaksanakan interaksi dengan para pakar serta praktisi pertanian di Indonesia.
8villages yakin kalau dengan merangkul para pakar serta praktisi pertanian di Indonesia akan memberikan suntikan inspirasi serta semangat untuk para petani. Sebab pada dasarnya permasalahan pertanian bukan cuma soal petani namun pula soal kelanjutan hidup bangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, dengan memasangkan fitur Online Store, para petani pula akan bisa melaksanakan transaksi jual-beli produk mereka. Lewat fitur ini diharapkan para petani akan menemukan keuntungan yang lebih besar sebab mereka menjual produk langsung ke konsumen tanpa perantara tengkulak.
Lewat adanya ajang Internasional tersebut sangat diharapkan semua karya anak bangsa Indonesia ini akan bisa terus diapresiasi oleh seluruh mata dunia. Diharapkan dengan keikutsertaan Indonesia sanggup memberikan inspirasi serta semangat untuk seluruh lapiran warga Indonesia buat menunjang 8villages di kancah Internasional.
Mengikutii pertumbuhan zaman, industri pertanian semakin maju. Nantinya, tenaga kerja manusia mungkin digantikan oleh robot. Hadirnya platform digital ini merupakan sebagian program yang dijalankan untuk para petani. Hal ini dilakukan untuk mengestimasi ketidakpastian para petani yang akan mengalami pergantian industri.
CEO 8villages, Sanny Gaddafi berkata, salah satu programnya ialah menolong petani mempunyai akses ke market. Startup 8villages mulai berdiri pada tahun 2012 ini mulai fokus pada usaha pemberdayaan para petani. Sebaliknya di tahun 2017 mulai menghubungkan petani dengan market. Di 2019, telah terdapat transaksi Rp 1,5 miliyar kepada petani di bidang sayur-mayur serta buah-buahan. Berikutnya, memasuki ke ranah bisnis serta hadapi kenaikan pendapatan 22 kali lipat.
Walaupun hadapi pertumbuhan, Sanny menyadari ada hambatan. Salah satunya, masih banyak petani yang belum mempunyai gadget, termasuk android. Menanggulangi perkara tersebut, dia mempraktikkan tata cara perwakilan. Sekitar 40.000 database, maka terdapat satu user yang bisa mewakili satu kelompok tani.
Petani yang telah memiliki hp, gunakan android, unduh aplikasi komunitas di dunia pertanian. Tidak seluruh petani siap, terdapat proses yang ia jaga, baru 5.500 petani. Layanan penyedia ekosistem digital di bidang pertanian.
baca juga
Startup 8villages menunjang petani supaya melek teknologi serta menguasai pasar. Walaupun, terdapat sebagian prosedur yang butuh dipatuhi oleh petani. Jika dibeli tengkulak biayanya, sama saja bohong.
Selaku perusahaan teknologi, membangun platform logistic. Kita angkat mereka ke dalam value change. Petani tidak terancam. Mereka akan menyongsong agriculture 4.0. robot pendukung bisnis.
Bantu Perkembangan Bisnis, Startup 8Villages Luncurkan DataHub.id
Startup 8Villages merilis DataHub. id yaitu platform pengumpulan informasi lapangan dengan teknologi berbentuk aplikasi Android. Aplikasi tersebut sanggup menolong para petugas lapangan ataupun surveyor dalam pendataan di lapangan tanpa memakai harian tebal.
Para surveyor dalam perihal ini bisa melaksanakan pendataan memakai sistem cloud yang cuma memasukan laporannya ke DataHub. id. Sistem aplikasi dari DataHub. id diintegrasikan dalam cloud serta bisa diolah secara apik, lengkap, serta mudah dipahami secara online ataupun offline.
Tidak hanya itu, DataHub pula mempermudah para surveyor dalam proses pengumpulan informasi bermutu tinggi serta pengolahan informasi terkait kasus yang dialami di lapangan seperti pengolahan lahan, pertumbuhan lahan serta lain-lain.
Startup ini merasa bahagia bisa menolong para surveyor lewat inovasinya. DataHub. id yang termotivasi dari pengumpulan informasi yang selama bertahun-tahun dicoba secara manual memakai kertas.
Hal ini cenderung kurang komperhensif spesialnya di industri pertanian. DataHub. id menawarkan pemecahan terpercaya untuk industri, institusi, komunitas, serta mahasiswa dalam melaksanakan research yang secara positif berakibat baik untuk kemajuan bisnis, meminimalisir kerugian (aksi preventif), serta menunjang riset akademis untuk penggunanya.
DataHub. id sudah digunakan oleh Komunitas Lada di daerah pertanian Bangka Belitung buat memonitori standar pertanian yang berdampak pada mutu hidup para petaninya serta juga untuk mengukur daya guna asuransi petani jagung di Dompu (NTB).
DataHub.id tidak cuma diperuntukkan buat industri pertanian, tetapi bisa digunakan pula oleh institusi serta perusahaan besar sepanjang berhubungan dengan proses pengumpulan informasi. DataHub. id bisa diunduh lewat Android Play Store.
- Pada bertepatan pada 26 September 2018, startup pertanian 8Villages mengumumkan sudah memperkenalkan aplikasi pengumpulan informasi di lapangan bernama DataHub.
- Aplikasi tersebut saat ini pula sudah muncul dalam bentuk aplikasi Android.
- Dengan aplikasi mobile tersebut, para surveyor di bidang pertanian dapat dengan mudah melaksanakan pengumpulan informasi pengolahan serta pertumbuhan lahan.
- Bagi Gia Pratama, Head of DataHub. id, aplikasi yang dia kembangkan pula dapat digunakan oleh industri tidak hanya pertanian. Kenyataan berarti lainnya 8Villages ialah startup pertanian yang sudah muncul semenjak 2012.
- Sampai saat ini, mereka sudah merilis sebagian aplikasi mobile di bidang pertanian, mulai dari PETANI, NELAYAN, GEMBALA, Dokter Tumbuhan, eFish, Survey Desa, PeKa, serta Tenaga Desa.
- Pada September 2017 kemudian juga mereka sudah bekerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah buat meluncurkan aplikasi RegoPantes, yang membolehkan Anda membeli hasil pertanian langsung dari para petani.
- Saat ini, startup ini wajib bersaing dengan sebagian startup pertanian yang lain, seperti SayurBox, PanenID, sampai TaniHub.
Kemajuan startup 8villages ini sangat merebak kemana-mana. Kehadiran platform in memberikan aingin segar bagi para petani untuk bisa berkembang dan maju dalam bida yang mereka geluti.
Startup ini terus berusaha memberikan pelayanan dan meningkatkan keunggulan yang dimiliki. Sudah sangat banyak para petani di seluruh Indonesia mulai memakai platform ini dan berbagai fitur atau platform lainnya yang berada di bawah naungan 8villages.