https://undercover.co.id/ – Pakaian yang merupakan kebutuhan primer manusia menjadi bidang bisnis yang enggak ada matinya. Berbeda zaman, berbeda cara berbisnis dan berbelanja, tapi pakaian tetap menjadi kebutuhan. Kini bisnis pakaian jelas sudah merambah dunia maya.
Berbelanja atau berjualan pakaian cukup dengan menjentikkan jari. Dunia bisnis fashion online terus berubah dan semakin banyak startup baru bermunculan dengan ide dan inovasi bisnis fashion online. Kalau kamu berniat membuka bisnis fashion online atau mungkin sudah punya, coba deh cek lima bisnis ini untuk mencari inspirasi.
1.Le Tote
Le Tote adalah salah satu website fashion yang mengenakan biaya bulanan untuk ongkos kirim unlimited penyewaan pakaian. Pelanggan bisa menambahkan belanja pakaian mereka ke ‘totes’ untuk disewa.
Pakaian tersebut akan dikirimkan dan pelanggan hanya perlu mengirimkannya kembali setelah disewa. Pelanggan bisa menyimpan pakaian yang diinginkan dan dikenakan biaya lagi oleh website. Setiap pelanggan akan mendapatkan asisten belanja yang akan memberikan tambahan kejutan berdasarkan order tote sebelumnya.
Penyewaan baju bisa jadi ide menarik lantaran banyak juga orang yang memerlukan sebuah pakaian dengan tema tertentu hanya untuk satu atau dua kali pakai. Sayang kan kalau harus beli. Dengan adanya penyewaan seperti ini, bisa sangat membantu mereka yang butuh bergaya tanpa mengeluarkan kocek besar.
2.Lab No25
Bisnis fashion online yang satu ini berbeda dengan website fashion lainnya lantaran fokus pada konten fashion, seperti video fashion pengahttps://undercover.co.id/lan gambar dan proses penyeleksian item pakaian. Lab No25 menampilkan campuran berbagai brand fashion ternama dan terbaru serta para desainer Eropa sehingga memudahkan akses bagi para pelanggan di Amerika Serikat. Mungkin bisnis semacam ini bisa juga diterapkan di Indonesia melihat menjamurnya butik-butik offline fashion brand ternama. Kenapa enggak untuk membuat versi online yang lebih mudah?
3.Garmentory
Bisnis fashion online yang satu ini menawarkan pelanggan pengalaman berbelanja di butik yang nyaman di rumah mereka. Butik di rumah sendiri? Ya begitulah. Website ini membantu para pemburu fashion mendapatkan serangkaian barang sale melalui kurasi dari berbagai butik. Ketika pelanggan menemukan barang yang mereka suka, mereka bisa menawar harga pada Garmentory. Lalu Garmentory akan mengirimkan penawaran tersebut pada pihak butik.. Jika penawaran diterima, butik akan mengirimkan barang tersebut dengan ongkir gratis! Menarik bukan?
4.Fynd
Fynd adalah mesin telusur yang membuat belanja onlinemu lebih mudah dan menyenangkan. Mesin telusur ini berfungsi layaknya asisten pribadu yang memudahkan pelanggan mencari item spesifik yang mereka inginkan, ketimbang cara lama dengan mengunjungi setiap halaman hasil pencarian Google atau mesin telusur pada umumnya. Kalau pelanggan menyukai sebuah artikel tentang pakaian, feed akan muncul dengan item serupa. Jadi, pelanggan bisa mendapatkan banyak pilihan item.
5.Fovo
Fovo adalah website yang mengubah cara para wanita berbelanja dengan keunggulan personalisasi yang fokus pada bentuk tubuh, alih-alih ukuran tubuh. Para wanita yang berbelanja melalui website akan melihat lima pertanyaan survei. Mereka akan diminta memilh opsi bentuk tubuh tersedia yang mendekati bentuk tubuh mereka untuk mencari tahu ukuran gaun, celana dan baju. Website ini menghitung hasil dari respon survei yang digunakan sebagai masukan pribadi untuk para pelanggan tentang pakaian mana yang cocok. Pada masukan tersebut akan tampil pakaian-pakaian yang tersedia dan cocok untuk bentuk tubuh pelanggan.
Nah, bagaimana dengan bisnis fashion online-mu?
baca juga
Bisnis Fashion Muslim yang Cerminkan Kemandirian Wanita Muslim
Pangsa pasar bisnis fashion muslimah di Indonesia yang menggiurkan membuat banyak wanita muda muslimah berlomba-lomba menarik hati pasar dengan rancangan dan mereknya. Salah satunya merek KIVITZ.
Berawal dari sebuah blog pribadi, Fitri Aulia pada akhirnya terjun ke dunia bisnis fashion muslimah dengan merek KIVITZ. Nama merek tersebut diahttps://undercover.co.id/lnya dari nama kecil.
“Nama KIVITZ diahttps://undercover.co.id/l dari nama kecil saya di rumah yaitu ‘Kipit’, yang merupakan panggilan iseng dari kakak saya. Nama ini saya rubah sedikit agar lebih unik,” jelasnya. “Dan memang KIVITZ juga menjadi cerminan dari kepribadian Fitri Aulia,” imbuhnya.
Fitri mengakui merancang baju muslimah untuk bisnisnya bukanlah proses yang singkat. Dirinya harus melalui tahap brainstorming dengan menggunakan moodboard. Setelah itu menamai dan menguatkan konsep.
Barulah kemudian melakukan proses produksi mulai dari uji pola, uji sampel, sampai jahit massal. Semua tahap dilakukan untuk memastikan produk terjaga kualitasnya dan diterima pasar.
Baca juga: Airbnb Divaluasi 30 Miliar USD! Yuk Belajar Model Bisnis Dari 4 Startup Sukses Ini!
Bisnis wanita kelahiran Mei 1988 ini mendapat dukungan dari suaminya yang seorang brand designer. Proses pengahttps://undercover.co.id/lan gambar untuk branding collection, teaser, poster, dan katalog ditangani oleh sang suami.
Ketika semua tahap sudah dilalui, maka produk bisa dipasarkan secara online dan melalui butik-butik KIVITZ . Dari bisnis yang sudah berjalan selama tiga tahun ini, perusahaannya telah memiliki 10 orang karyawan dan 15 orang penjahit.
Utamakan desain sesuai kaidah Islam
Fitri mengakui bahwa pada dasarnya desain yang ia buat untuk KIVITZ tidak terbatas untuk cutting tertentu dan lebih mengutamakan desainnya sesuai dengan kaidah berbusana muslimah.
Untuk pemilihan warna, KIVITZ didominasi dengan warna-warna bold and strong, seperti maroon, merah darah, cobalt blue, dark green, dan warna-warna netral harus ada seperti hitam, coklat, abu-abu, dan putih. “Warna bold ini mencerminan kemandirian seorang muslimah,” ujarnya.
Kesuksesan KIVITZ tak hanya dari produknya saja, tetapi juga kontinuitasnya dalam berbagi nilai-nilai islam kepada komunitas muslimah. “Alhamdulillah sampai sejauh ini respon pasar positif. Karena KIVITZ tidak hanya mengeluarkan produk fashion muslimah tapi juga saling berbagi dalam nilai-nilai Islami,” paparnya.
Gaet pelanggan di media sosial dan komunitas
Dalam memasarkan produk KIVITZ, Fitri lebih memilih menggunakan media sosial dan menggandeng komunitas. Fitri Aulia sendiri adalah salah satu pendiri Hijabers Community (HC) sejak akhir 2010 lalu.
“Setelah bergabung di HC, Alhamdulillah nama Fitri Aulia makin banyak dikenal orang dan ketika di awal tahun 2011 KIVITZ mengeluarkan produk fashion muslimah, Alhamdulillah respon masyarakat pun positif,” ujarnya senang.
Media sosial pun dinilai Fitri sangat efektif dalam membangun awareness dan meningkatkan sales. “Kita juga selalu me-maintan media sosial yang kita miliki seperti fanpage FB, twitter, dan juga instagram. Setiap pagi kami selalu memberi salam kepada pada followers di FB dan Twitter,” akunya.
Konten berupa informasi seputar KIVITZ, seperti diskon dan event yang dihadiri dirinya pun juga diperbarui melalui media sosial. “media sosial perlu di-update secara rutin agar masyarakat selalu ingat dengan brand kita,” katanya.
Giat berinovasi di semua sisi
Agar memperoleh customer loyalty, KIVITZ selalu mengutamakan pelanggan, baik itu mereka yang membeli di butik KIVITZ ataupun secara online. Diakui pula olehnya, menjamurnya bisnis sejenis membuat dirinya harus terus berinovasi.
“Terus berinovasi di semua sisi, misalnya meningkatkan kualitas jahitan, memperbaiki pelayanan, rancangan juga harus selalu update, dan yang paling utama adalah ‘menyuarakan’ value dari produk KIVITZ itu sendiri,” ujar alumni Universitas Indonesia ini.
Terobosan Bisnis Fashion Muslim Indonesia Ke Amerika Dengan Teknologi Baru
Dunia IT di Indonesia sekarang ini memanglah tumbuh dengan pesatnya dengan timbulnya beragam startup serta sebagian programmer yang mumpuni. Serta satu diantara startup yang tengah berkembang serta bertumbuh yaitu Azzam Trade yang disebut basis yang menghubungkan ekspor baju muslimah ke Amerika Serikat, Rusia, Malaysia, Brunei, Singapura, serta Australia.
Terkecuali perubahannya yang telah mulai cepat, Azzam Trade yang disebut kreasi Dayang Melati ini sudah berhasil dipilih sebagai pemenang step seleksi Startup World Cup Indonesia 2016 yang diadakan Fenox Venture Capital-Badan Ekonomi Kreatif di Bandung, Selasa (26/7/2016). Lantas seperti apakah cerita startup Azzam Trade yang baru dirintis awal th. 2016 ini sendiri? Tersebut penjelasannya.
Menjadikan Azzam Trade Sebagai Perantara
Rencana marketplace Azzam Trade sendiri yaitu penghubung atau broker yang menghubungkan konsumen serta penjual dengan komoditas baju muslim di tingkat global. Jadi dengan basis ini jadi bakal ada ekspor baju Muslim yang dikerjakan pihak Azzam Trade ke Amerika Serikat, Rusia, Malaysia, Brunei, Singapura, serta Australia. Walau awal mulanya Dayang mengakui menginginkan jadikan Azzam Trade sebagai penghubung perdagangan untuk semuanya type barang, tetapi selanjutnya ia lebih pilih product baju muslim untuk usahanya.
Terobosan Bisnis Fashion Muslim Indonesia Ke Amerika Dengan Teknologi Baru Penentuan product baju muslim oleh dayang sendiri lantaran di dukung oleh daerah operasionalnya yakni Bandung yang di kenal sebagai pusat kota kreatif sekalian produsen hijab serta baju muslim unggulan di Tanah Air. Dari sinilah Dayang terasa tidak disulitkan dalam memperoleh produsen, penyuplai, ataupun desainer baju muslim dari tempatnya di kota kembang itu.
Artikel lain : berkaca-pada-salah-satu-pebisnis-wanita-muda-terkaya-di-tiongkok/
Basis On-line dengan Support Kolega serta Pengalaman Dayang
Pada toko on-line ini sendiri memanglah tampak cuma memajang jenis baju muslim, yang terbagi dalam hijab, baju muslim lelaki serta wanita, dan baju renang muslimah. Untuk menggerakkan usaha ini sendiri, founder Azzam Trade yakni Dayang Melati dibantu dua koleganya. Dayang sendiri sebelumnya membangun Azzam Trade ia sudah memiliki banyak pengalaman kerja serta kuliah yang cukup lama di Malaysia serta Singapura.
Nah dari sinilah Dayang dapat kuasai banyak bhs seperti bhs Arab, Inggris, serta Melayu. Platorm yang mempunyai website Azzamtrade. com ini di ketahui juga sudah merajut kemitraan dengan sebagian orang sebagai perwakilan usahanya di negara eksportir serta importir. Perihal ini pula yang makin bikin Azzam Trade makin banyak diakui.
Terobosan Bisnis Fashion Muslim Indonesia Ke Amerika Dengan Teknologi Baru
Dipilih Sebagai Perwakilan Kota Bandung
Dari semua perkembangan serta perubahan toko on-line ini lalu startup ini dipilih sebagai perwakilan Kota Bandung. Penentuan Azzam Trade sendiri menurut Sugeng Santoso sebagai Direktur Akses Non-Perbankan Tubuh Ekonomi Kreatif karena Azzam Trade termasuk juga startup yang tawarkan inspirasi serta jalan keluar berbasiskan tehnologi atas satu permasalahan bertaraf global.
Dari terpilihnya Azzam Trade ini jadi Dayang serta tim nanti bakal diikutkan pertandingan nasional di babak final di Jakarta pada 23 Agustus 2016 yang akan datang. Dari sini juga nanti Azzam trade mesti berkompetisi dengan startup yang lain dari banyak daerah seperti Balikpapan, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar serta kota-kota yang lain.
Dari pertandingan ini pemenangnya kelak bakal kembali diadu dalam pertandingan global dengan sebelas negara lain seperti Jepang, Israel, Tiongkok, Ceko, Cili, India, Australia, Taiwan, serta negara-negara yang lain. Di pertandingan ini nanti bakal dikerjakan penjurian final pada 24 Maret 2017 di Silicon Valley dengan keseluruhan hadiah paling utama US$1 juta atau sekitaran Rp14 miliar.
Capai Wildcard di Startup World Cup
Sesudah lolos dalam seleksi nasional, Azzam Trade nyatanya juga berhasil jadi juara dalam gelaran Startup World Cup (SWC) -Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam roadshow di kota Bandung. Pada pertandingan yang di gelar Selasa (26/7/2016) itu Azzam Trade menaklukkan beberapa kompetitornya seperti Kanaka yang tawarkan basis investasi emas, dan Mandala yang menjembatani kesusahan peroleh sponsor dalam moment di universitas.
Dalam pertandingan ini sendiri juri dipegang oleh Jeff Quigley, manajer Fenox Venture Capital (Fenox VC) untuk regional Asia Tenggara. Terkecuali Jeff, ada pula Fadjar Hutomo yang disebut Deputi Bagian Akses Permodalan BEKRAF, CEO Urbanindo Arif Tirta, dan CEO Tinker Games Muhammad Ajie Santika sebagai jurinya. Terobosan Bisnis Fashion Muslim Indonesia Ke Amerika Dengan Teknologi Baru
Ide Usaha UMKM, Rajutan Pakaian dan Kerajinan Tangan
Merupakan salah satu jenis bahan yang dibuat untuk membuat pakaian hangat yang banyak digunakan masyarakat jaman dahulu. Tentunya sampai sekarangpun, masyarakat masih merasa nyaman menggunakan jenis pakaian ini. Rajutan bisa dikatakan tidak ada matinya. Lalu bagaimana untuk usaha ? apakah masih “worth it”alias bermanfaat ? ini dia ulasannya.
Sejarah Pakaian Rajut
Kamu tentu belum lengkap berbisnis atau ide usaha UMKM ini ? jika tidak tahu apa itu rajut dan dari mana asalnya. Tentu ketika pembeli bertanya dan kamu tidak bisa menjawab, mereka tidak akan yakin membeli pakaian di toko atau usaha kamu. Rajutan sudah ada sejak jaman dahulu dan biasa disebut “knitwear”, dimana asal negara yang pertama memproduksi yakni Mesir. Sudah bukan rahasia lagi bahwa negara ini menjadi kota tua awal peradaban dunia ada. Baik busana maupun kecantikan semua dimulai dari Mesir. Sejak dulu rajutan atau rajut dibuat sesuai namanya yakni dirajut menggunakan tangan karena keterbatasan teknologi. Namun justru kelebihan inilah yang menyebabkan rajut populer.
Setelah tahun 1920an rajutan mulai berkembang lebih besar lagi dan diseluruh dunia. Utamanya rajutan dibuat untuk negara yang membutuhkan karena dilanda musim dingin lebih panjang atau negara yang memiliki intensitas angin lebih tinggi.
Buatan Tangan
Rajut sejak dulu dibuat menggunakan tangan. Karena bahan utama atau benang yang sangat lembut menyebabkan rajut dibuat dengan menggunakan tangan bukan dengan teknologi, yang menyebabkan rajutan menjadi lebih rapat dan lebih detail. Selain itu, beberapa pengusaha masih membuat rajutan sampai sekarang dengan menggunakan tangan. Karena mereka menganggap hasil yang lebih sempurna ketika menggunakan tangan dibanding menggunakan mesin.
Usaha Rajut Bagaimana Peluangnya ?
Sekarang beralih ke usaha rajut ? bagaimana peluangnya ? tentu sangatlah tinggi. Dimana rajut memang biasanya dijadikan hobi sesaat atau sementara saja. Untuk kamu yang memiliki hobi jangan sekedar menghabiskan waktu namun, ubah rajutan menjadi yang lebih bermanfaat dengan memanfaatkannya untuk ide usaha, khusunya kamu yang memulai usaha dari bawah.
Merajut bisa dijadikan peluang usaha yang menguntungkan. Hasil rajutan yang polanya rumit memang memakan waktu yang lebih lama, namun kamu bisa menghasilkan barang yang bagus dengan harga jual yang sangat tinggi. Bentuk umum yang dijual dengan bahan rajut antara lain, tas wanita, tas laptop, sendal, pakaian hangat, bando, bros, aksesoris dan baju hangat tentunya. Silahkan kamu berinovasi untuk membuat barang lain dari rajutan. Selama kamu sabar dan banyak mencari informasi tentu kamu akan mendapatkan ide dan inovasi terbaru.
Baca Juga : Jenis Usaha Kecil dan Usaha Rumahan Batik Indonesia
Bagaimana Memulainya ?
Untuk memulainya kamu harus mempersiapkan sebagai berikut :
- Gali dan lihat potensi merajut kamu seberapa besar ? jika dalam tahapan ini kamu merasa kurang, ajak orang lain yang mungkin memiliki peluang dan potensi yang sama dalam membuat rajutan.
- Siapkan dana atau modal usaha setelah dihitung. Tentukan juga seberapa besar pasar atau usaha yang ingin ada buka.
- Perhatikan potensi pasar atau pasar yang aan anda tuju, seperti apa selera yang sedang banyak dicari. Update atau teruslah mencari berita pakaian apa saja yang sedang update untuk jenis rajutan.
- Alokasikan waktu anda untuk produksi rajutan. Tentunya karena rajutan memakan waktu lebih banyak dibanding menjahit pakaian biasa.
Naikan Jenis dan Sistem Promosi
Meningkatkan promosi dan penjualan merupakan satu dari sekian banyak cara setelah usaha berhasil berdiri. Dimana dan bisa memanfaatkan media seperti media sosial, gerai-gerai kerajinan tangan bahkan butik atau toko pakaian jika kamu membuat rajut dalam bentuk pakaian.
Selain itu kamu bisa memasarkannya langsung dengan cara membuka toko atau tempat usaha. Carilah tempat strategis seperti pasar, pertokoan besar sampai mall atau plaza. Semakin banyak kamu menyebar barang untuk usaha maka kemungkinan terjual akan semakin tinggi. Terutama di musim penghujan atau musim dingin.
Keuntungan Usaha Rajutan
Untuk keuntungan, rajutan memang cukup meyakinkan dibanding pakaian lainnya. Kamu membuat dengan harga yang lumayan tinggi maka tak jarang rajutan dijual dengan harga yang lumayan. Tergantung kerumitan dan seberapa lama kamu menghabiskan waktu untuk membuat barang rajutan tersebut. Beberapa perajut besar mengaku bahwa mereka bisa meraih jutaan rupiah dalam satu bulan tanpa harus mengeluarkan lagi modal. Tentu dengan patokan ini bisa dibulatkan bahwa rajutan memang usaha yang berpeluang tinggi. Mereka yang memiliki omset tinggi, bisa membaca pasar seperti menjualnya di kota-kota dingin di Indonesia dan memasarkannya via online.
Baca Juga : Keuntungan Lain dari Bisnis di Sektor Properti
Resiko Usaha Rajutan
Resiko yang dihadapi dalam berjualan pakaian rajutan adalah pasar yang cukup sulit ditembus. Dimana rajutan sendiri tidak hanya menjadi satu-satunya pakaian yang dibutuhkan dan tidak seperti jaman dahulu. Jika dulu mungkin rajutan menjadi pakaian andalan untuk menghangatkan tubuh, sekarang ini rajutan hanya menjadi pelengkap dan sisanya mereka menggunakan sweater atau jaket tebal untuk menghangatkan tubuh ketika musim hujan atau musim dingin.
Baca Juga :
- SEO B2B
- 6 Konsep SEO Terkini
- SEO Politik Untuk Pemasaran Kampanye
- FAQ SEO
- 19 Kesalahan Pemasaran Email
Selain itu rajutan juga memiliki modal yang lumayan tinggi. Sehingga harga jualnya pun tinggi. Untuk pasaran seperti Indonesia pasti agak sulit menembus harga tinggi jika, kamu membuka toko atau menjualnya di pasaran. Berbeda jika kamu memilih Mall.
dan resiko terakhir yakni masalah persaingan yang tinggi. Dimana sudah ada beberapa pabrikan besar yang juga kut memproduksi “knitwear” atau rajutan yang berkualitas lebih bagus dan tentu saja harga yang bersaing dengan homemade seperti kamu.