DIGITAL TRANSFORMATION NOW OR NEVER

DIGITAL TRANSFORMATION NOW OR NEVER , Optimizing Operations with Automation, Integrasi dari Hulu ke Hilir , Teknologi automasi telah menyentuh hampir semua alur dalam keseluruhan proses bisnis. Penerapan automasi akan menjadi parameter keunggulan dalam kompetisi di pasar.

Perkembangan teknologi memengaruhi semua , alur dalam proses bisnis. Dulu, penggunaan teknologi sebatas pada proses produksi. Mesin- mesin dibuat untuk membantu manusia dalam memproduksi barang. Pembuatan produk yang awalnya hanya mengandalkan tangan manusia, lalu dikombinasikan dengan mesin produksi. Hasil produksinya menjadi meningkat secara eksponensial.

Kondisi tersebut terjadi di era Revolusi Industri 1.0 dan terus berlanjut hingga masa Revolusi Industri 2.0. Pada dua masa tersebut. mesin-mesin produksi masih dioperasikan oleh manusia sepenuhnya. Memasuki era Revolusi Industri 3.0 mulailah digunakan komputer dan software untuk menggerakkan dan mengatur mesin-mesin produksi. Pada masa inilah automasi mulai terjadi. Mesin-mesin produks beroperasi secara mandiri hanya dengan satu sentuhan pada tombol “start.”

Sekarang ini, dunia sudah memasuki masa Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan

hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), microchip, machine learning, big data, dan lainnya. Keberadaan berbagai teknologi tersebut membuat proses automasi meluas, bukan hanya proses produksi di hulu, tapi juga dalam proses bisnis di internal perusahaan, seperti manajemen keuangan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), pasokan bahan baku, dan lainnya. Bahkan, automasi juga mencapai sisi hilir yang langsung bersinggungan dengan konsumen, yakni aktivitas pemasaran yang meliputi berbagai aspek, dari prapenjualan hingga pascapenjualan.

Bisa dikatakan, saat ini penerapan teknologi automasi sudah menjadi sebuah keniscayaan dan keharusan Percepatan automasi diperkirakan akan meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan. Automasi pada area- area kunci proses produksi dan pemasaran sangat penting dalam meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga keunggulan kompetisi di pasar

image size-full">digital transformation
digital transformation

DIGITAL TRANSFORMATION NOW OR NEVER

Penerapan automasi ini menghasilkan berbagai manfaat bagi merek atau perusahaan Manfaat paling nyata ialah menekan blaya. Dalam beberapa tahun belakang ini, perekonomian global terbilang tidak menentu. Sebelum pandemi COVID-19, ekonomi dunia terombang-ambing oleh perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan China.

Kemudian, disusul oleh pandemi yang membuat pertumbuhan ekonomi negara- negara di semua penjuru dunia melambat. Bahkan, setelah pandemi mereda, perekonomian dunia kembali dihantam perang Rusia vs. Ukraina yang membawa dunia ke jurang resesi. Kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan tersebut membuat perusahaan harus pintar-pintar mengelola keuangan karena cash is king. Supaya keuangan perusahaan sehat dan marjin terjaga, maka salah satu caranya dengan menekan biaya yang bisa diwujudkan dengan menerapkan teknologi automasi di semua proses bisnis

Selanjutnya, automasi juga bisa meningkatkan produktivitas dan profitabilites. Penggunaan teknologi-teknologi terkini, seperti Al bisa membuat proses kerja lebih presisi dan terukur. Di sisi lain, mampu menekan kesalahan manusia sehingga tidak ada biaya tidak terduga yang terbuang.

Terkait meningkatkan keuntungan, salah satunya berhubungan dengan aktivitas penjualan yang mampu mengurangi ketergantungan pada tenaga penjual manusia. Contohnya, perkembangan e-commerce memungkinkan semua orang bisa membeli apa saja kapan saja. Transaksi yang terjadi pada tengah malam tetap bisa diproses oleh software tertentu. Bukan hanya diproses,

namun pada sisi penjual, transaksi tersebut bisa langsung masuk dalam pembukuan. Kemudian, ketika konsumen butuh informasi lebih banyak tentang suatu produk, teknologi chatbot yang sudah dilengkapi dengan Al mampu memberi jawaban.

Dalam sebuah artikel dari McKinsey berjudul Sales Automation: The Key to Boosting Revenue and Reducing Costs, menyebutkan automasi penjualan memiliki potensi mengurangi biaya-biaya dengan membebaskan waktu yang dihabiskan untuk administrasi dan pelaporan. Selain itu, membuka peluang untuk memperoleh pemasukan lebih besar karena bisa menjangkau pelanggan yang lebih luas lagi.

Dalam studi tersebut, menyatakan bila adopsi awal automasi pada penjualan bisa membuat perusahaan lebih banyak melayani pelanggan hingga 10%. Kemudian, menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, dan peningkatan efisiensi 10% hingga 15% Termasuk juga potensi peningkatan penjualan hingga 10%.

Lalu, dalam penelitian lintas fungsi oleh McKinsey Global Institute (MGI) menemukan bahwa ada 30% area dalam penjualan yang bisa menggunakan teknologi automasi, Hal ini membuat sisi penjualan menjadi salah satu aspek dalam proses bisnis yang paling potensial untuk menerapkan automasi. Salah satu bagian dalam penjualan yang paling tinggi tingkat adopsi teknologi automasi adalah order management (50%)

Selain dalam proses penjualan, panorapan automasi, khususnya menggunakan teknologi Al, juga bisa membuat aktivitas pemasaran digital menjadi ampuh. Hal ini telah dibuktikan oleh Uniqlo, Merek ini menerapkan teknologi Al untuk memaksimalkan pemasaran digital mereka dengan melakukan identifikasi pada tren dan segmen. Tujuannya, untuk menghasilkan produk global yang dilokalkan dan sangat personal Kemudian, menghasilkan konten-konten pemasaran digital yang tepat dan didistribusikan pada saluran yang tepat pula

“Implementasi Al membuat Uniqlo bisa melakukan glocalization, yakni globalization sekaligus localization. Artinya, produk atau layanan yang dibuat dan didistribusikan secara global, tapi bisa disesuaikan untuk mengakomodasi market lokal,” kata Vivek Thomas, Managing Director AiSensum.

la menambahkan, ada tiga alasan mengapa personalisasi melalui glocalization sangat penting. Pertama, akses pada beragam budaya dan target pasar yang berbeda. Kedua, menunjukkan produk atau merek bisa cocok dengan budaya lokal, ekonomi, dan preferensi konsumen setempat Ketiga, menunjukkan bahwa merek mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen lokal.

“Pendekatan digital marketing yang menggunakan teknologi Al ini membuat penjualan Uniqlo meningkat secara rata- rata 36 kali tiap bulannya dari sebelum menggunakan Al Kemudian, penjualan per kuartal meningkat 7.1 kali kata Vivek

Penerapan automasi berbasis Al juga dilakukan oleh Grab Indonesia. Cakupannya juga luas, dari penjualan, layanan promosi hingga informasi Menurut Roy Nugroho Director of Grab For Business Grab Indonesia penggunaan Al pada penjualan memungkinkan Grab melakukan upselling dan cross-selling lebih maksimal

Proses upselling dan cross-selling ini terjadi secara otomatis setelah Al melakukan analisis pada frekuensi penggunaan konsumen pada fitur-fitur yang ada di aplikasi Grab. Analisis tersebut menghasilkan rekomendasi untuk konsumen pada produk atau layanan yang berpotensi mereka butuhkan, kata Roy

la menambahkan, proses upselling dan crossselling puga terjadi lewat GrabAds kan ini muncul ketika konsumen sedang menunggu pesanan Keblasan pengguna apass ridebang yang sedang menunggu pesanan tiasanya selalu membuka aplikasi untuk memonitor sampai di mana pesanan itulah mimicul GrabAds yang kaw pak produk yang bukan cak Dokan hal als A pada kebang

elroutoys panggon intgroot of things (101) dan At juga mampu memilikan informis komen dan mitra pengemudi yang

labth personal. Terutama, dalam pemetaan wilayah yang sedang mereka tempuh. “Tingkat kesalahan pada GrabMaps bisa ditekan hingga empat kall lebih rendah sehingga biaya lebih efisien hingga tiga kali lipat,” jelas Roy.

Contoh kesuksesan lainnya dalam penerapan teknologi automast ada di PT Portamina (Persero). Di perusahaan polat merah ini semua aktivitas yang bersifat transaksional, repetitif, dan volume tinggi mendapat dukungan dari sistem operasional digital Shared Service. Ada sekitar 49 layanan yang dikembangkan telah menggunakan teknologi automasi, mulal dari pengelolaan aset, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi komunikasi dan informasi, hingga procurement.

“Shared Service telah menghasilkan berbagai keuntungan bagi Pertamina. Terjadi peningkatan produktivitas hingga 189%, lalu optimalisasi peran SDM hingga 47%, dan proses bisnis yang meningkat lebih cepat hingga 131%,” kata Primarini, SVP Shared Service PT Pertamina (Persero).

baca juga

    Berdasarkan contoh-contoh keberhasilan tersebut, terbukti penerapan automasi sangat menjanjikan bagi bisnis. Meski begitu, ketika perusahaan ingin menerapkan teknologi automasi perlu melakukan riset mendalam. Terutama, dalam menentukan pada proses bisnis mana yang paling mendesak automasi diterapkan.

    Untuk itu, perusahaan harus melakukan evaluasi pada semua proses bisnis, dari hulu ke hilir, baik yang berhubungan dengan partner, suplier, hingga yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Lalu, melalukan pemetaan teknologi automasi dan pendukungnya yang tepat untuk digunakan. Proses automasi ini tidak selesal setelah diimplementasikan. Langkah berikutnya mengintegrasikan semua automasi di setiap proses dan alur bisnis. Hal penting berikutnya melakukan evaluasi. Melakukan penilaian sejauh mana proses penerapan automasi yang terintegrasi tersebut telah memberi perusahaan manfaat.

    Proses upselling dan cross- selling ini terjadi secara otomatis setelah Al melakukan analisis pada frekuensi penggunaan konsumen pada fitur-fitur yang ada di aplikasi Grab. Analisis tersebut menghasilkan rekomendasi untuk konsumen pada produk atau layanan yang berpotensi mereka

    butuhkan.

    Roy Nugroho , Director of Grab For Business , Grab Indonesia

    Leave a Comment

    error: Content is protected !!