undercover.co.id – Kultur Startup x Korporasi Belajar dari Senior , Disrupsi tidak hanya terjadi pada perusahaan konvensional. Dunia startup juga sedang mengalaminya. Perlu model bisnis yang tidak meninggalkan karakter startup, namun rapor tetap biru. Oleh
Saat ini, pola kerja agile bukan lagi monopol para startup. Banyak perusahaan konvensional besar yang semakin lincah dalam beradaptasi dengan pasar. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan konvensional juga mengajar pertumbuhan, tapi tata kelola manajemen bisnis mereka sudah pada tahap matang. Mereka sudah berpengalaman melewati berbagai kondisi bisnis dan tetap berdiri hingga sekarang
Jadi, ada baiknya, para startup melakukan studi banding allas belajar ke mereka. Sehingga startup bisa mengadopsi pola kerja perusahaan konvensional tanpa kehilangan DNA sebagai startup. Tetap tumbuh cepat, namun memilik tata kelola manajemen bisnis yang rasional dan berkelanjutan Melakukan scale up, tapi tetap menghasilkan pemasukan
Perusahaan konvensional cepat menyadari adanya disrupsi penting bagi bisnis untuk mengadopsi mindset yang agile dan nasilent. Berdasarkan Deloitte Business Agility Survey 2021, sebanyak 70% organise IT telah mengadopsi cara karja agle. Selain itu, industri teknologi, media, dan telekomunikasi adalah industri yang paling mature dalam mengadops cara kerja agile, yakni 78% Sementara itu, tim bisnis berada di angka 72%
Hal ini terjadi pada PT Bank Central Asi Tbk (BCA) yang turut menerapkan prinsip agility untuk dapat bertahan. BCA senantia mendengar dan beradaptasi guna memenuhi kebutuhan pasar yang kian hari semakin beragam. Kunci bank ini dalam beradaptasi adalah respons organisasi yang cepat dan tahapan yang melibatkan semua level manajemen. Sehingga bisa dengan cepat dan lincah menghasilkan inovasi
Hera F. Haryn, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA menyampaikan, BCA memanfaatkan pandemi COVID-19 sebagai periode krustal dalam membangun dan memperluas insisti agility di internal perusahaan. Saat ini, BCA sudah melakukan sejumlah otomasi aktivitas operasional internal
“Kami juga mengembangkan budaya kerja yang positif melalui program team angagement Program tersebut kami implementikan dalam berbagai cara. Mulai dari mengadakan survel untuk mengukur tingkat engagement pekerja
tetap, kontrak, maupun peserta Magang Bakti BCA yang minimal sudah bekerja satu tahun.
Kami juga mengadakan berbagai kegiatan fun bersama-sama,” kata Hera.
Selain itu, BCA memahami bahwa inovasi adalah hal yang penting untuk kemajuan perusahaan. Seiring dengan tren banking from home yang telah menjadi standar baru bagi operasional perbankan, bank ini turut merespons hal tersebut dan melakukan berbagai inovasi digital untuk memastikan platform perbankan transaksi aman dan andal
“Tahun lalu, kami meluncurkan beberapa aplikasi baru seperti myBCA, aplikasi mobile masa depan untuk melengkapi mBCA Kemudian, ada aplikasi HaloBCA untuk melengkapi call center konvensional BCA dan aplikasi merchantBCA sebagai solusi digital bagi nasabah yang ingin menjadi merchant. Selain itu, anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA juga meluncurkan aplikasi yang bernama Blu yang didesain khusus untuk melayani segmen milonial,” jelas Hara
Dalam mengembangkan platform transaks perbankan, BCA memperkuat ekspanel ekosistem digital melalu kolaborasi dengan berbagai mitra strategis Jaringan business- to-business (B2B) dan business-to-concumer (B2C) menjadi kekuatan utama perusahaan, baik offline maupun online. Ditopang pula oleh segmen korporasi hingga tel
“Kami selalu mengedepankan kolaborasi dengan win-win solution yang memungkinkan engagement nasabah di seluruh ekosistem Sebagai contoh kami mengembangkan teknologi API untuk mendukung integrasi dan Interkoneksi yang aman dan cepat antarmira bisnis” lanjut Her
Hara membeberkan bahwa dalam menjalankan bisnis, BCA selalu mengedepankan tiga prinsip utama, yakni people, pront, dan planet. Perusahaan berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip sustainable yang mendukung keselarasan antara aspek bisnis
“Kami telah menerapkan inisiatif hau dalam
kegiatan operasional, di antaranya digitalisasi proses karja hingga penerapan green office.
Hal ini berkontribusi untuk menghemat energi dan kertas secara signifikan dalam transaksi perbankan dan operasional di BCA,” katanya.
Penting bagi perusahaan untuk mengejar profit. BCA secara konsisten terus berupaya dalam penambahan jumlah nasabah dan meningkatkan transaksi nasabah dalam ekosistem digital perusahaan.
Di saat bersamaan, BCA terus memperluas ekosistem digital perbankan sebagai salah satu cara untuk menjadi produk pilihan utama nasabah dan masyarakat. “Segmen bisnis Wasith Management juga semakin konsistem berkembang sebagai alternatif instrumen investasi nasabah. Untuk itu, kami sangat terbuka dalam hal kolaborat dengan beragam partner bisnis dari baraneka sektor usaha,” tutur Hers
Dengan berbagai strategi tersebut, BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun pada triwulan 12022 dan tumbuh 14,6% secara tahunan (year-on-year). Peningkatan labs bersih tersebut didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA
Memantau Modal
Grup Astra turut mendorong organisasi-organisasinya untuk menerapkan prinsip apity. Perusahaan tersebut senantiasa melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi perekonomian, tuntutan banks, serta perilaku generasi Milanial yang mendominasi usia produktit
Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk. menjelaskan, pengembangan human capital Astra selalu didukung dengan program program yang secara khusus dirancang dan dalankan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Program tersebut di antaranys digital leaming, innovation at Astra, organization agility dan employee engagement
Pada tahun 2017. Grup Astra merintis program organization agility untuk mendorong kemampuan masing-masing organisasi beradaptasi dengan cepat pada bisnis yang dinamis dan perubahan yang cepat. Program tersebut dilengkapi dengan karangka implementasi dan assesment tools, serta pelaksanaan pilot project di beberapa perusahaan. “Program ini telah kami lakukan sejak tahun 2021 melalu sosialisasi pada sejumlah anak perusahaan, dimana 103 anak perusahaan telah mendapatkan edukasi, 27 anak perusahaan telah menjalani assessment dan 24 anak perusahaan telah menjalankan project implementation. Semua itu memang dimaksudkan untuk menghadapi kondisi yang penuh dengan volatility uncertainty, complexity, dan ambiguity,” kata Boy.
Bagi Grup Astra, digitalisasi sangat penting untuk menjaga kesinambungan bisnis di masa depan serta memastikan bisnis tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan yang terjadi. Dalam menjalankan digitalisasi, Grup Astra terus berpegang pada prinsip-prinsip pengoperasian dan langkah strategis yang telah dicanangkan. Prinsip pertama adalah Capitale Astra Ecosystem
“Kami memahami bahwa ekosistem Astra dapat membantu pengembangan ekosistem digital dengan solid untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Kombinasi ekosistem offline dan online akan memperkuat perusahaan dalam menjalankan bisnis, serta memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas Boy
Selanjutnya prinsip Accelerate Digital Boy menjelaskan bahwa jajaran manajemen terus menekankan tiga pendekatan dasar. Pertama, modamizing the core business melalui proses
dan peningkatan rantai nilai, otomatisasi, layanan berbagi analisis data, pemasaran digital, dan loyalt
Kedua, investing into new digital business melalui venture capital secara langsung dan tidak langsung, deal-sourcing dan kolaborasi atau kemitraan Terakhir yakni creating new revenue stream melalui analisis data, marketplace, mobilitas, pembayaran digital dan fintech
“Katiga aspak ini sangat penting dalam membentuk keunggulan kompetitif Grup Astra. Namun demikian digitalisasi di setiap unit bisnis perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing usaha, sehingga value creation yang merupakan tujuan dari digitalisasi tercap,” kata Boy
Grup Astra juga menerapkan strategi Triple P Roadmap. yaitu portfolio atau strategi pertumbuhan bisnis, people atau strategi pengembangan sumber daya manusia, dan strategi kontribusi sosial. Strategi tersebut dijalankan dalam rangka mencapai pertumbuhan perusahaan yang seimbang dan berkelanjutan
“Untuk pertumbuhan bisnis, kami mengedepankan sinergi yang berkelanjutan di dalam akosistem perusahaan untuk menciptakan nilai dan menghadapi disrupsi.
Grup Astra juga mendorong upaya pengembangan dan diversifikasi portofollo bisnis sebagai arus pendapatan baru di masa depan Strateginya, dengan digitalisasi, produktivitas dan efisiensi, serta menciptakan nilai tambah produk,” jelas Boy
Meski mengejar pertumbuhan, Grup Astra selalu memantau belanja modal. Selain itu, perusahaan juga secara selektr memprioritaskan hal-hal penting yang tidak dapat ditunda dan selalu memastikan belanja modal digunakan untuk keberlanjutan bisnis
“Astra juga akan selalu proaktif meninjau dan menjajaki peluang ekspare bisnis baru dengan prospek jangka panjang yang menjanjikan dengan tetap menjaga posisi yang kuat dan sehat. Kami secara konsisten mengkaji strategiya dan membuat keputusan bisnis yang mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi pemangku kepentingan,” tambah Boy
baca juga
Sustainable Growth
Cara kerja dengan prinsip agility turut diterapkan oleh Telkomsel. Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporat Communications Telkomsel merjelaskan bahwa dalam penerapannya, prinsip agility didorong perusahaan melalu berbagai ekosistem karja, contohnya melalui program T-Fams “Kami memberikan pelatihan dan pembekalan bagi karyawan yang tertarik untuk menjadi pengajar internal, salah satu kelasnya adalah Agile Methodology.
Mereka dilatih dan mendapat sertifikasi sebagai agile coach. Setelah lulus dari program, mereka akan mendampingi berbagai squadintas divisi-direktorat untuk mengerjakan berbagai proyek strategis perusahaan,” kata Saki
Menurut Saki dengan adams pola seperti in, cara kerja agile dapat dimplementasikan di dalam squad squad ke yang nantinya dapat di scale up ka organisyang lebih besar. Sehingga dapat memberikan efek dan dampak yang lebih luas
Dalam menjalankan bisnis, Saki mengungkapkan Telkomsel selalu berupaya untuk menerapkan sustainable growth Artinya, pertumbuhan atau growth yang dropang oleh profitability yang stabil sehingga bisnis Telkomsel bisa terus bertahan sampai masa yang akan datang
Saki menyampaikan bahwa untuk memaksimalkan profit. Telkomsel akan terus mengoptimalkan core business broadband. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa layanan
tersebut masih menjadi kontributor profit terbesar Telkomsel sampai beberapa tahun mendatang, bahkan di era digital saat in
“Profit dari layanan ini bisa digunakan atau dinvestasikan kembali untuk mendanai dan mendukung pengembangan berbagai bisnis vertikal digital baru Takomsel. Pada gilirannya, katika sudah mencapai critical mass, bisnis- bisnis digital tersebut juga akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap profit perusahaan,” kata Sak
Untuk menjaga agar operational expenditure (Opex) perusahaan tetap rendah, Telkomsel
akan terus menghadirkan manfaat kapada masyarakat dengan optimalisasi sinergi bisnis sebagai salah satu keunggulan kompetitif. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga keberlanjutan dan performa perusahaan, baik secara revenue, Opex, dan margin. Selain itu, Telkomsel selalu berusaha untuk melakukan inisiatif cost leadership dengan menjaga rasio keuangan dan investasi secara aktif dan efisien dengan memanfaatkan sinerg
“Kami memanfaatkan sinergi dengan shareholders, yakni Telkom Group dan Singtel dan skala ekonomi yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat menjaga daya saing dengan operator lain. Di saat bersamaan, kami juga dapat menjaga margin serta memberikan return kepada shareholders. Dengan berbagai infini, kami terbukti tetap bisa menjaga profitabilitas dengan performa margin yang sehat di tengah kondisi yang menantang seperti saat ini,” kata Saki
Telkomsel juga menerapkan beberapa langkah strategis untuk menyelaraskan antara mengejar pertumbuhan dan pengeluaran biaya. Hal tersebut dilakukan agar kalangsungan bisnis dapat berjalan secara baik serta dapat mempertahankan dan meningkatkan pendapatan, disertai dengan efisiensi biaya “Telkomsel melakukan berbagai
inf, termasuk mengoptimalkan harga. penyederhanaan produk, meningkatkan pengalaman pelanggan, memperkuat konektivitas broadband dan memperluas layanan digital Selain itu, ada pula inatif cost leadership untuk memperoleh alokasi biaya yang efektif supaya memberikan pengembalan yang
positif,” tutur Saki
Untuk pertumbuhan bisnis, kami mengedepankan sinergi yang berkelanjutan di dalam ekosistem perusahaan. Ini dilakukan demi menciptakan nilai dan menghadapi disrupsi.