https://undercover.co.id/ – Membangun bisnis namun tidak mengetahui fungsi branding berarti sama saja dengan ‘menjerumuskan’ bisnis itu. Sebab, brand harus ada pada suatu bisnis sebagai ‘identitas’ dari produk yang ditawarkan ke publik. Nah, pada artikel kali ini akan dijelaskan secara lengkap apa saja fungsi branding dalam bisnis.
Sudah tahukah Anda tentang kata branding? Jika diartikan dalam bahasa Indonesia branding yang berasal dari kata dasar brand memiliki arti ‘merek’. Namun, dalam dunia bisnis, brand dan branding memiliki arti yang sangat berbeda.
Brand merupakan tanda yang diberikan untuk menandai sebuah produk bisnis. Sedangkan branding, memiliki arti yang lebih luas yakni sebuah kegiatan mengkomunikasikan, memperkuat dan mempertahankan sebuah merk bisnis.
Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita mengenal apa fungsi branding dalam bisnis melalui artikel di bawah ini. Namun sebelumnya Anda juga perlu mengetahui apa pengertian, unsur dan jenis branding. Simak dengan saksama!
Pengertian Branding
Asal kata brand pertama kali digunakan di Inggris pada abad ke-19. Di negara tersebut kata brand merujuk pada kegiatan memberi tanda pada hewan ternak dengan memberi cap besi panas pada tubuh hewan tersebut. Selanjutnya, brand populer digunakan oleh orang Jerman dengan makna yang sama.
Perlu diketahui juga pengertian branding menurut para ahli:
1. Kotler (2009)
Branding dapat diartikan sebagai pemilihan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kominasi dari unsur tersebut yang diberikan pada sebuah produk jasa atau barang dengan tujuan sebagai identitas untuk membedakan produk antar kompetitor.
2. Landa (2006)
Branding tidak hanya sebuah merk atau nama dagang dari produk bisnis. Branding adalah kesemua hal yang tidak terlihat oleh mata dari sebuah brand, seperti nama dagang, citra positif, kredibilitas, persepsi, kesan dan hal lain yang ada pada benak konsumen.
Unsur-unsur Branding
Setelah tahu sedikit banyak apa yang dimaksud branding, kini unsur-unsur apa saja yang terkandung pada sebuah branding. Unsur utama branding adalah nama dari brand tersebut atau merek dagang produk bisnis tersebut.
Selain nama dagang, ada beberapa unsur pendukung lainnya yang membuat brand mudah di kenal dan branding dapat berjalan.
Unsur tersebut seperti logo, desain produk, desain packaging, co-founder, brand ambassador, suara berupa lagu atau nada khas, slogan, tigline, jingle.
Nama merek merupakan hal utama yang harus terpenuhi untuk melakukan sebuah branding. Tanpa adanya nama merk maka akan sulit bagi masyarakat untuk mengenal produk yang ditawarkan.
Setelah memiliki nama merk, patut diperhatikan proses pembuatan logo, faktor keunikan dan gambaran logo harus benar-benar sesuai dengan produk. Logo harus unik sehingga berkesan bagi para konsumen.
Tampilan visual berupa desain produk, kemasan dan tampilan lainyya sebaiknya menggunakan pilihan warna yang cerah atau mewah, agar memberikan citra baik pada suatu produk.
Selain tampilan, perlu diperhatikan juga unsur lain seperti juru bicara, suara dan kata-kata. Sebaiknya Anda memiliki konsep yang cerdas dan unik, agar kesemua unsur tersebut berkesan, mudah dipahami dan selalu diingat oleh para konsumen, tak menutup kemungkinan, melalui unsur yang unik akan meningkatkan loyalitas
Jenis-Jenis Branding
Tidak sedikit orang yang mungkin tahu jenis-jenis branding, seperti yang sering didengar seperti personal branding dan produk branding. Namun, masih ada jenis branding yang digunakan untuk meningkatkan penjualan perusahaan, berikut jenis-jenis branding tersebut.
1. Personal Branding
Personal branding merupakan usaha yang dilakukan oleh individu untuk menjadikan diri mereka sebagai sebuah brand yang dikenal sehingga mendapat penilaian atau apresiasi tersendiri dari kelompok masyarakat secara umum.
Personal branding biasanya dibutuhkan oleh seorang publik figur, seperti musisi, politisi, artis dan orang-orang terkenal lainnya.
Melalui personal branding publik figur tersebut akan mendapat citra dan apresiasi sesuai keinginan dan kebutuhan mereka di mata masyarakat.
2. Produk Branding
Produk branding merupakan usaha pelabelan atau pemberian identitas suatu produk usaha yang dapat memberikan pengaruh terhadap konsumen agar memilih produk tersebut dibandingkan produk kompetitor.
Produk branding hanya berfokus pada hasil produk. Misalnya brand produk jurnal yang diterbitkan oleh Mekari.
3. Corporate Branding
Corporate branding memiliki aspek yang lebih luas dibandng produk branding dalam sebuah bisnis. Jenis branding ini berusaha menciptakan citra perusahan dari berbagai aspek, aspek branding tersebut mulai dari produk yang ditawarkan hingga kontribusi karyawan perusahaan terhadap masyarakat luas.
Adapun unsur-unsur corporate branding yakni logo, visi dan misi perusahaan, wensite, kualitas produk dan layanan, iklan, pemasaran, dan kredibilitas.
4. Cultural branding
Cultural branding adalah usaha dalam memberikan identitas atau brand dengan mempertimbangkan reputasu, nudaya yang sedang berkembang disuatu daerah tertentu.
Jenis branding ini memiliki misi untuk mengembangkan reputasi suatu lingkungan dan orang-orang di dalamnya pada suatu wilayah atau kebangsaan.
5. Destination Branding
Destination branding atau geographic branding, merupakan jebis branding yang memebrikan gambaran identitas suatu kota, daerah, negara atau suatu wilayah tertentu.
Jenis branding ini ada untuk memenuhi kebutuhan promosi suatu wilayah sebagai upaya memperkenalkan desstinasi pariwisata atau bisnis lokal pada suatu daerah tersebut.
Fungsi Branding
Setelah mengetahui berbagai hal tentang branding, kini saatnya Anda harus mengetahui apa fungsi branding dalam sebuah bisnis. Terdapat empat fungsi branding yang memberikan dampak luar biasa untuk perkembangan bisnis Anda, berikut uraian selengkapnya.
1. Sebagai Pembeda
Tentunya, brand atau merek berperan sebagai pembeda dengan merek lainnya meski produk yang dijajakan serupa. Nah, brand yang kuat nantinya akan semakin mudah dibedakan dengan brand yang kurang kuat.
Brand yang kuat berarti banyak digunakan oleh publik Oleh karena itu, brand yang kuat akan mudah diingat oleh publik.
2. Pengendali Pasar
Masih berkaitan dengan brand yang kuat. Hal itu akan berdampak pada pengendalian pasar yang lebih mudah dibandingkan brand yang ‘lemah’.
Alasannya adalah brand yang kuat sudah familiar di tengah publik. Hal ini tidak terlepas dari terkenalnya brand tersebut di tengah publik.
3. Promosi dan Daya Tarik
Brand yang menarik dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan suatu produk. Sebab, brand yang menarik dapat menarik perhatian konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
Ya, brand juga bisa difungsikan sebagai ‘senjata’ promosi untuk meraup konsumen sebanyak-banyaknya.
4. Membangun Citra Produk
Keberadaan brand juga berpengaruh positif terhadap citra suatu produk. Produk akan mudah dikenal oleh publik jika di dalamnya tersematkan sebuah nama brand.
Hal ini juga berdampak positif pada perkembangan bisnis yang bagus.
baca juga
- 6 Konsep SEO Terkini
- SEO Politik Untuk Pemasaran Kampanye
- FAQ SEO
- 19 Kesalahan Pemasaran Email
- Google Core Web Vitals
Itulah pembahasan tentang mengenal apa fungsi branding dalam bisnis. Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa keberadaan brand dalam suatu bisnis tidak boleh diabaikan apalagi diremehkan.
Di samping itu, pembuatan brand juga tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Sebab, brand yang ‘ciamik’ berpengaruh positif terhadap suatu produk yang dipromosikan. Sebaliknya, brand yang kurang menarik akan kalah dengan brand-brand lainnya yang lebih menarik.
Kendati begitu, jangan lupa juga untuk memerhatikan kualitas produk. Sebab, kualitas produk juga sama pentingnya dengan keberadaan brand menarik yang dapat memajukan suatu bisnis.