Meskipun Sudah Jualan di Marketplace, Tetap Harus Punya Situs Sendiri!

Di artikel sebelumnya, telah kami jelaskan secara panjang lebar mengenai pentingnya sebuah bisnis untuk memiliki website.

Memiliki situs untuk usaha, tak dipungkiri adalah hal yang penting. Tak hanya untuk usaha yang transaksinya berjalan secara online, usaha yang transaksinya berjalan secara offline pun sebenarnya perlu juga untuk memiliki situs usaha. Ini karena, situs usaha dapat digunakan sebagai company profile, menempatkan testimoni, serta sebagai papan informasi online, agar pelanggan  dapat mempelajari bisnis kita lebih jauh.

Akan tetapi, sebagian pebisnis tetap bersikukuh untuk tidak memiliki situs bisnis sendiri. Mereka yang berjualan di sosial media seperti Facebook dan Instagram, maupun yang berjualan di marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia, berpendapat bahwa penghasilan mereka sudah cukup dari dua saluran tersebut. Tidak perlu repot-repot membuat situs lagi, toh hanya buang-buang waktu dan buang-buang uang.

Izinkan kami memberikan berbagai alasan mengapa Anda tetap harus membuat situs, meskipun sudah sukses di marketplace dan sosial media.

Membuka tiga saluran pemasaran tambahan

Pengusaha atau pebisnis yang baik akan menggunakan semua cara (yang halal) untuk membuat bisnisnya sukses. Agar sukses, tentu saja sebuah bisnis harus memiliki berbagai trik penjualan dan pemasaran.

Nah, memiliki website akan memungkinkan Anda membuka tiga saluran pemasaran baru.

E-mail marketing

Yang pertama adalah e-mail marketing. Sebagian Anda mungkin berpikir bahwa “siapa yang menggunakan e-mail?”, padahal e-mail sendiri adalah kewajiban yang harus dimiliki siapapun, yang ingin mendaftar di sosial media ataupun marketplace. Mengapa sosial media dan marketplace meminta e-mail? Fungsinya adalah untuk menangkap data. Database yang besar ini dapat digunakan untuk mempertahankan audiens agar terus menggunakan layanan mereka, dan juga mengirimkan promo (khusus bagi ecommerce).

Dari survei yang diselenggarakan oleh APJII pada 2017, ditemukan bahwa dari 143,26 juta jiwa pengguna internet di Indonesia, sekitar 33,58% di antaranya secara aktif menggunakan e-mail. Artinya, ada 46 juta pengguna e-mail aktif yang dapat Anda jadikan target audiens.

Bayangkan bila seratus ribu saja di antara mereka berlangganan e-mail dari Anda, dan menerima e-mail produk dari Anda. Berapa banyak keuntungan yang Anda dapat?

E-mail marketing sendiri bisa dibilang saluran pemasaran yang cukup efektif dan tepat sasaran. Harap maklum, ini karena orang yang mau repot-repot memberikan alamat e-mailnya untuk Anda, berarti mengharapkan sesuatu dari Anda, atau minimal menyukai sesuatu yang Anda jual. Selama digunakan dengan benar, saluran pemasaran satu ini bisa sangat menunjang kesuksesan bisnis Anda.

Nah, e-mail marketing ini tidak bisa dilakukan tanpa memiliki situs. Situs inilah yang menjadi sumber beroperasinya e-mail marketing. Proses menangkap e-mail dari audiens terjadi di situs. Ini tak bisa dilakukan dari sosial media maupun e-commerce.

Google Adwords (Search Engine Marketing)

Jika Anda memasukkan kata kunci tertentu di Google, besar kemungkinan di bawah kotak pencarian, Anda menemukan hasil pencarian yang warnanya sedikit berbeda.

Hasil pencarian tersebut ditampilkan sebagai iklan. Iklan yang menggunakan mesin pencari, kerap juga disebut dengan Search Engine Marketing.

Apabila Anda ingin menggunakan Google atau Yahoo untuk memasarkan bisnis, bisa melakukannya. Dengan catatan Anda harus punya situs dulu. Setelah Anda memiliki situs, Anda bisa mengiklankan produk-produk Anda, dan produk Anda akan tampil sebagai carousel di bawah kotak pencarian, dan juga akan muncul di tab Shopping.

Ini tentu memberikan lebih banyak jalan bagi Anda untuk menjual produk. Dengan catatan, sekali lagi, Anda harus punya situs.

Search Engine Optimization Marketing

Apa bedanya Search Engine Marketing, dengan Search Engine Optimization Marketing? Yang jadi perbedaan adalah, Search Engine Optimization (SEO) dimaksudkan untuk membuat situs Anda tampil di hasil pencarian teratas Google.

SEO Marketing masih bisa menjadi jalan untuk memenangkan persaingan dengan eCOmmerce besar. Ini karena Google relatif adil urusan ranking hasil pencarian. Bila Anda berhasil melakukan SEO dengan baik, situs Anda tetap bisa muncul di peringkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Tokopedia atau situs marketplace lain. Artinya, Anda tak bergantung pada marketplace, Anda bersaing langsung  dengan mereka.

Membuat Brand Lebih Mengglobal

Beberapa UKM yang telah menjual produk ke luar negeri punya dua kesamaan: produknya berkualitas dan punya situs sendiri.

Mengapa demikian?

Meski Tokopedia, Bukalapak, dan lain sebagainya populer di negara kita, lain halnya dengan negara lain semacam Amerika Serikat atau Inggris. Jika Anda hanya mengandalkan marketplace dalam negeri untuk memasarkan produk, bukankah itu artinya produk Anda hanya dipasarkan di dalam negeri saja? Tentu sayang sekali, apalagi bila produk Anda adalah produksi sendiri (bukan beli suplai atau impor dari Cina).

Sebagai contoh, lihatlah NOKN Bag dan Sarah Beekmans. Kedua UKM ini berhasil menjual karya-karya mereka sampai ke negara lain, bahkan walaupun ongkir lebih mahal dibanding harga produk itu sendiri.

Dengan membuat situs sendiri, Anda membebaskan brand Anda dari batasan negara, membuat brand Anda punya potensi ekspor.

Masih bicara soal brand. Dengan membuat situs sendiri, Anda punya kesempatan untuk tak hanya menjual produk, tetapi juga membranding produk Anda.

Proses membranding sulit dilakukan bila kita hanya menjual produk di sosial media atau marketplace; ada batasan-batasan tertentu yang membuat kita sulit berkreasi.

Sekarang bayangkan apabila Anda berjualan di pasar, dibandingkan berjualan di toko milik sendiri. Bila berjualan di toko, bukankah Anda punya space yang cukup untuk membuat tata ruang yang apik, memasang pendingin ruangan, dan menyediakan tempat belanja yang nyaman? Sama halnya dengan memasang produk di situs. Anda jadi berkesempatan membuat pengalaman belanja seunik dan semenyenangkan mungkin, dan Anda juga berkesempatan melakukan branding semaksimal mungkin di situs Anda.

Makanya tak heran, meskipun sudah sukses di sosial media, kebanyakan merk pada akhirnya tetap membuat situs. Ini untuk branding!

baca juga


https://undercover.co.id/ Services

Panduan Bisnis Affiliasi

Website Cuma 50 Ribu

Pembuatan Website Profesional

Jasa Seo Profesional dan Terpercaya 

Jasa Sosial Media Maintenance



Pada akhirnya, semua hanya stan

Marketplace dan sosial media tak ubahnya pameran. Yang datang mungkin saja akan pergi. Tengoklah Rakuten, marketplace yang kini gulung tikar di Indonesia. Sosial media pun demikian, Twitter dan Snapchat mulai melemah pengaruhnya. Anda yang pernah mencicipi sukses berbisnis di Twitter pasti merasakannya.

Layaknya pameran, Anda yang membuka stan pada akhirnya perlu punya toko sendiri juga. Tujuannya, supaya pembeli punya destinasi pasti apabila ingin belanja lagi. Kalau misalnya akun jualan Anda di sosmed mendadak diblokir, Anda masih bisa mengandalkan situs usaha Anda untuk memperpanjang nafas.

Demikianlah beberapa alasan mengapa meskipun sukses di sosial media dan marketplace, Anda tetap harus punya situs usaha. Penting, kan?

error: Content is protected !!
× How can we help you?