undercover.co.id – SEO On-Page , Mengoptimasi situs Anda agar mudah masuk halaman satu Google bukanlah hal yang mudah. Setiap harinya selalu ada topik baru yang bisa dibahas, dipelajari, dan dipraktikkan.
Namun mengatakan SEO sulit dilakukan juga adalah hal yang salah. Ini karena, meskipun Anda tidak memiliki latar belakang di bidang IT,
Anda tetap bisa mengoptimasi situs Anda agar masuk ke halaman satu Google, atau mungkin masuk peringkat paling atas.
Perlu diketahui, SEO terdiri dari dua: on-page dan off-page. SEO on-page berarti melakukan optimasi situs di dalam halaman. Sementara off-page adalah melakukan optimasi dari luar situs.
Kali ini kami akan membahas mengenai beberapa cara melakukan optimasi di dalam situs. Tak perlu khawatir, tips dan trik ini mudah dipelajari dan dipraktikkan.
Apa saja?
Riset Kata Kunci
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah meriset kata kunci. Riset kata kunci diperlukan untuk mendapatkan kata kunci apa saja yang banyak dicari orang. Bisa juga untuk mendapatkan ide menulis, apalagi saat sedang buntu.
Alasan lain riset kata kunci dilakukan adalah agar supaya artikel Anda sesuai dengan apa yang dicari orang , sehingga ketika seseorang mengetikkan kata kunci tertentu, artikel Anda akan dibaca oleh orang lain.
Riset ini dilakukan dengan beberapa cara.
Yang pertama dengan meriset di Google Keyword Planner. Cara ini merupakan yang lazim dilakukan, sampai-sampai mungkin kompetitor Anda juga melakukannya. Caranya cukup mudah, yaitu buat dulu akun Google Adwords.
Setelah itu Anda tinggal sorot menu Tools di atas, lalu pilih Keyword Planner. Masukkan kata kucni yang sedang Anda incar, lalu dapatkan rekomendasi kata kunci lain dari Google.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan ubersuggest. Ubersuggest ini memberikan ide kata kunci yang lebih banyak dan lebih lengkap daripada Keyword Planner.
Sehingga, apabila Anda hendak menanamkan kata kunci ke dalam artikel, Anda bisa mendapatkan kata kunci yang banyak dan beragam.
Saat Anda membuat suatu artikel, sebaiknya pilih dulu kata kunci utama. Misalkan di artikel ini kami membahas mengenai “SEO on-page”. Maka, kata kunci utama kami adalah “SEO on-page”.
Kata Kunci Panjang (long-tail keyword)
Katakanlah Anda menulis artikel dengan kata kunci yang persaingannya ketat, misalkan “daftar harga hp”. Lalu bagaimana caranya agar tetap bersaing dengan situs lain yang lebih besar, dengan backlink dan PR yang lebih tinggi?
Jawabannya adalah menggunakan kata kunci panjang. Inilah langkah yang dapat Anda coba lakukan apabila Anda kesulitan menembus halaman satu Google, terutama bila kata kuncinya penuh persaingan.
Mengapa demikian?
Ini karena pengguna Google terkadang mencari sesuatu menggunakan kata kunci yang panjang. Misalnya, “daftar harga hp Android di bawah 1 juta”. Jika Anda berhasil melakukan riset kata kunci yang panjang ini, maka kelak Anda punya kesempatan untuk tetap mendapatkan pengunjung.
Kata kunci panjang atau long-tail keyword dapat diriset menggunakan hittail.com. Selain itu ubersuggest juga memberikan hasil yang lumayan panjang, sehingga Anda tetap bisa menggunakan tools ini juga.
Long-tail keyword tidak perlu terlalu dimasukkan terlalu banyak ke dalam artikel. Dua sampai tiga kali saja sudah cukup.
Latent Semantic Index
Cara lain optimasi mesin pencari adalah dengan menerapkan LSI, atau Latent Semantic Index.
Keberagaman kata kunci lebih disukai Google ketimbang menumpuk kata kunci yang sama terus menerus.
Selain itu, menanamkan kata kunci yang beragam akan membuat Google melihat artikel Anda sebagai artikel yang lengkap dan komprehensif, sehingga peluang masuk halaman satu lebih besar.
Misalnya kami di artikel ini menulis tentang SEO on-page. Perhatikan bahwa di artikel ini kami juga menggunakan kata “optimasi mesin pencari”, “SEO off-page”, “Latent Semantic Index”, “Long Tail Keyword”, dan lain sebagainya.
Ini membuat artikel menjadi lebih beragam dengan bahasan topik yang lengkap.
Latent semantic index bisa Anda temukan dengan mengetikkan kata kunci target Anda di Google.
Setelah itu, lihatlah di bagian hasil pencarian paling bawah, ada related search keywords, atau kata kunci terkait.
Ini juga termasuk dalam latent semantic index. Masukkan berbagai kata kunci ini ke dalam artikel Anda.
Meta Keyword dan Meta Description
Perlukah menuliskan meta keyword dan meta description? Menulis meta keyword dan meta description tidak memberi banyak dampak, namun lebih baik dibandingkan Anda mehttps://undercover.co.id/arkannya begitu saja.
Isi meta keyword dengan kata kunci yang sudah Anda kumpulkan, baik itu kata kunci utama, kata kunci panjang, maupun latent semantic index.
Isilah meta description dengan ringkasan singkat tentang konten artikel. Masukkan juga satu kata kunci.
Optimasi Gambar
Selain teks, aspek lain yang diperlukan dalam artikel adalah memasukkan gambar. Gambar diperlukan untuk membuat artikel jadi lebih beragam, sebagai ilustrasi untuk memperjelas isi artikel, sekaligus sebagai cara lain mengoptimasi mesin pencari.
Bagaimana mengoptimasi gambar agar dapat memperkuat situs Anda? Berikut ini caranya.
Kompres gambar
Yang pertama adalah kompres gambar.
Sebuah gambar seringkali berukuran besar, dan ini akan memperlambat loading situs Anda. Perlu diingat, kecepatan situs adalah salah satu faktor yang diperhitungkan oleh Google. Loading yang lambat akan berdampak pada menurunnya peringkat Anda di Google.
Maka, salah satu solusinya adalah mengompres gambar terlebih dulu sebelum diunggah. Anda bisa melakukannya dengan berbagai tools gratis di internet.
Untuk tools offline, Anda bisa menggunakan Photoscape yang bisa diunduh gratis. Namun apabila Anda menggunakan wordpress,
Anda juga bisa menggunakan plugin bernama WPSmush. Tools ini akan mengompres gambar Anda secara otomatis saat Anda mengunggahnya.
Masukkan alt text
Cara lain dalam mengoptimasi gambar untuk SEO adalah dengan memasukkan kata kunci di alt text. Di blogspot atau WordPress, Anda bisa mengedit alt text Anda. Masukkan alt text ini dengan berbagai kata kunci yang ada di dalam artikel Anda.
Kelak, apabila seseorang memasukkan kata kunci untuk mencari gambar, gambar dari artikel Anda akan masuk di pencarian gambar Google.
Masukkan gambar tiap 300 kata
Sebenarnya berapa jumlah gambar yang paling tepat untuk artikel Anda?
Tidak ada jumlah yang pasti, namun Neil Patel merekomendasikan gambar untuk tiap 300 kata. Ini berfungsi sebagai pemisah dan merefresh konsentrasi pengunjung situs Anda.
Selain itu dengan adanya gambar sebagai pemisah, pengunjung yang melakukan skimming (membaca melompat-lompat) jadi tetap bisa memahami isi konten Anda.
baca juga
Minimalisir Bounce Rate
Bounce rate, atau rasio pentalan, adalah perhitungan untuk pengunjung yang hanya mampir lalu pergi dari artikel Anda. Durasi yang termasuk dalam rasio pentalan adalah 30 detik.
Apabila pengunjung masuk ke situs Anda dan hanya bertahan kurang dari 30 detik, maka itu disebut sebagai “memantul” atau “bouncing”.
Bounce Rate dapat Anda lihat di Google Analytics dengan model persentase. Semakin kecil rasio pentalan situs Anda, semakin baik.
Untuk sebuah situs besar, Darren Rowse mengaku bounce rate yang normal adalah sekitar 65%. Namun bounce rate bisa lebih kecil lagi, terutama bila situs yang Anda miliki adalah online shop.
Lebih lanjut, Darren Rowse mengakui bahwa bounce rate tidak bisa dioptimasi secara radikal, namun sebaiknya dilakukan di masing-masing artikel, satu demi satu.
Apa saja cara yang bisa dilakukan?
Embed video
Pernah mengunjungi situs berita? Rata-rata, artikel di dalam situs berita tidak sampai 500 kata. Apabila pengunjung hanya membaca cepat (skim) durasi kunjungan bisa kurang dari setengah menit.
Apabila tidak dioptimasi, situs berita bisa kalah dalam perburuan halaman mesin pencari. Lalu bagaimana cara situs berita mengakalinya?
Situs-situs berita meminimalisir bounce rate dengan cara memasukkan video. Dengan memutar video di tiap artikel, diharapkan pengunjung bertahan lebih lama di dalam situs tersebut, karena akan menonton video tersebut terlebih dulu.
Anda juga bisa melakukan hal ini. Tentu Anda tidak perlu membuat video sendiri. Anda bisa melakukannya dengan cara embed video dari Youtube.
Kadang-kadang, pengunjung yang bertahan karena menonton video di Youtube bisa betah berlama-lama menonton video tersebut, yang berujung pada durasi kunjungan yang lama.
Masukkan slide dari slideshare
Memasukkan video ke dalam artikel adalah langkah brilian, namun ini punya kekurangan: tidak semua orang suka kuotanya termakan untuk menonton video.
Lalu bagaimana cara mengakalinya?
Anda juga bisa memasukkan slide powerpoint. Slide tergolong lebih ringan, dan bila slidenya berkualitas, pengunjung dapat betah berlama-lama mempelajari slide tersebut.
Slide ini pun tak perlu Anda buat sendiri; Anda bisa mengahttps://undercover.co.id/lnya dari slideshare. Slideshare sendiri menyediakan opsi embed slide. Anda tinggal mengcopy kode yang disediakan, lalu paste ke artikel Anda.
Kelak, slide tersebut akan muncul di artikel Anda.
Tautkan link menuju artikel lain
Cara lain memastikan pengunjung tetap bertahan di situs Anda adalah dengan memberikan link artikel Anda yang lain. Dengan memberikan link artikel Anda, pengunjung yang sudah selesai membaca satu artikel akan beralih ke artikel lain yang ada di situs Anda.
Tentu saja selain mengurangi rasio pentalan, ini akan meningkatkan jumlah kunjungan situs Anda.
Optimasi kecepatan situs
Tahukah Anda bahwa konsentrasi manusia hanya bertahan selama 8 detik?
Apabila setelah diklik, artikel Anda loading lebih dari 8 detik, besar kemungkinan pengunjung yang awalnya tertarik akan menutup tab dan beralih membaca situs lain. Ini akan sangat merugikan, bukan?
Belum lagi, Google juga mengutamakan situs yang cepat untuk berada di pencarian teratas.
Maka dari itu, optimasi kecepatan situs Anda merupakan faktor yang sangat penting. Optimasi biasanya dilakukan secara off-page, namun Anda bisa melakukan optimasi kecepatan dengan cara meminimalisir javascript di situs Anda.
Cara lain adalah dengan menggunakan cache. Di WordPress ada plugin WP Super Cache, ada juga WP3 Total Cache. Menggunakan cache akan sangat membantu mempercepat loading situs Anda, sehingga akan meminimalisir rasio pentalan.
Ada banyak optimasi kecepatan yang bisa dilakukan, namun kami akan membahasnya di artikel lain.
Tulis artikel panjang yang berkualitas
Cara lainnya dalam meminimalisir rasio pentalan adalah menulis artikel panjang.
Google sangat menyukai artikel yang panjang. Ini karena artikel panjang dianggap lebih lengkap dan lebih komprehensif. Bahkan penelitian dari Moz dan Alexa menyatakan bahwa artikel dengan panjang mencapai 2400 kata lebih mungkin masuk ke halaman pencarian teratas dibandingkan artikel dengan panjang 1000 kata ke bawah.
Selain itu, artikel dengan jumlah kata yang panjang akan membuat pengunjung membaca dalam waktu yang lama. Dengan waktu baca yang lama, durasi kunjungan pun akan lama, dan ini akan meminimalisir rasio pentalan alias bounce rate.
Karena itu, sangat disarankan bagi Anda untuk menulis artikel dengan panjang 2000 kata lebih.
baca juga
- 5 Cara Menggunakan Facebook Group untuk Marketing
- Bisnis Jasa Penitipan Anak Untuk Ibu Yang Super Aktif
- Instagram dan Snapchat Menyingkirkan fitur GIF Sementara
- 40 Pilihan Theme Website Dunia Terfavorit Dan Terlaris Untuk Anda
- Belajar SEO : Tips dan Trik Yang Selalu Berhasil
Buat infografis
Cara lain dalam meminimalisir rasio pentalan adalah membaut infografis terkait konten yang Anda tulis.
Infografis disukai banyak orang karena konten yang disajikan berada dalam format chart sehingga lebih mudah dianalisa.
Selain itu, menggunakan ilustrasi yang bagus dan cantik akan membuat pengunjung betah menikmati infografis Anda. Infografis juga punya kans dibagikan/dishare oleh pengunjung, sehingga Anda mungkin saja mendapatkan pengunjung tambahan.
Namun satu infografis cenderung dihitung sebagai satu gambar. Lalu apabila semua informasi sudah tersedia di infografis, bukankah jumlah kata di dalam artikel tersebut menjadi sedikit?
Brian Dean menyarankan, Anda tetap menuliskan artikel dalam bentuk tulisan, lalu juga menyajikannya dalam bentuk infografis.
Gunakan artikel sebagai penjelas infografis dan penyedia link menuju situs-situs lain, gunakan infografis untuk memudahkan pembaca menyerap informasi yang Anda berikan.
Optimasi Gambar
Selain teks, aspek lain yang diperlukan dalam artikel adalah memasukkan gambar. Gambar diperlukan untuk membuat artikel jadi lebih beragam, sebagai ilustrasi untuk memperjelas isi artikel, sekaligus sebagai cara lain mengoptimasi mesin pencari.
Masukkan alt text
Cara lain dalam mengoptimasi gambar untuk SEO adalah dengan memasukkan kata kunci di alt text. Di blogspot atau WordPress, Anda bisa mengedit alt text Anda. Masukkan alt text ini dengan berbagai kata kunci yang ada di dalam artikel Anda.
Kelak, apabila seseorang memasukkan kata kunci untuk mencari gambar, gambar dari artikel Anda akan masuk di pencarian gambar Google.
Minimalisir Bounce Rate
Bounce rate, atau rasio pentalan, adalah perhitungan untuk pengunjung yang hanya mampir lalu pergi dari artikel Anda. Durasi yang termasuk dalam rasio pentalan adalah 30 detik. Apabila pengunjung masuk ke situs Anda dan hanya bertahan kurang dari 30 detik, maka itu disebut sebagai “memantul” atau “bouncing”.
Bounce Rate dapat Anda lihat di Google Analytics dengan model persentase. Semakin kecil rasio pentalan situs Anda, semakin baik. Untuk sebuah situs besar, Darren Rowse mengaku bounce rate yang normal adalah sekitar 65%. Namun bounce rate bisa lebih kecil lagi, terutama bila situs yang Anda miliki adalah online shop.
Minify HTML
Meminimalisir ruang kosong di kode HTML juga membuat page loading situs Anda semakin cepat.
Minifikasi atau Minify ini adalah sebuah proses menghilangkan atau memperbaiki data yang duplikat, tanpa mengganggu HTML diproses oleh browser.
Proses ini dapat berupa koreksi data, memformat, menghapus data yang tak perlu, atau menyingkatkan kode.
Untungnya, Anda yang tak mahir di koding dapat menggunakan plugin yang sudah ada di WordPress. Adapun plugin yang kami rekomendasikan adalah HTML Minify:
Anda bisa mengunduh plugin ini secara gratis dan menginstallnya di akun WordPress Anda. Anda bisa melakukannya dari Dashboard > Plugin > Add New. Setelah itu tinggal cari plugin bernama HTML Minify. Anda juga bisa mengklik link berikut ini.
Setelah Anda menginstal plugin, Anda akan diarahkan ke beberapa langkah berikutnya untuk merasakan dampak instan di situs Anda. Dan, jika ingin meningkatkan kecepatan, meminify script adalah langkah yang tepat.
Gunakan Content Delivery Network (CDN)
Satu lagi langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan berlangganan CDN. CDN, atau Content Delivery Network, adalah jaringan penyimpanan konten untuk situs.
Satu hal yang jarang diingat oleh orang adalah: jarak antara server dengan client juga mempengaruhi kecepatan situs. Semakin jauh jarak antara server situs dengan pengaksesnya, maka kecepatan akses juga semakin berkurang.
Lalu bagaimana mengakali jauhnya server tersebut? Apakah Anda sebagai pemilik situs harus pergi ke berbagai belahan dunia untuk membangun server?
Tidak. Anda cukup menggunakan CDN saja. CDN adalah sebuah layanan distribusi konten. Ia bersifat seperti makelar; ia mengedarkan konten dari Anda ke pengunjung situs. Layanan CDN sendiri punya server di berbagai tempat, sehingga meskipun ada pengunjung Anda yang berasal dari Zimbabwe atau Burkina Faso sekalipun, mereka tetap bisa mengunjungi situs Anda dengan cepat.
Selain itu CDN juga bisa menghemat bandwidth. Ini karena layanan CDN sendiri bisa menyimpan cache situs Anda, sehingga server Anda tidak usah menyimpan cache lagi.
Layanan CDN ini ada yang gratis, adapula yang berbayar. Bila ingin pakai yang gratis, Anda bisa menggunakan layanan dari Cloudflare. Anda tinggal kunjungi situsnya, lalu buat akun gratis. Setelah itu tinggal daftarkan situs Anda di sana.
Beberapa jasa layanan hosting ada juga yang sudah mengintegrasikan CDN ke paket layanannya. Jika Anda pakai cPanel, di bagian Software ada opsi untuk menggunakan Cloudflare.
Gunakan AMP
AMP adalah singkatan dari Accelerated Mobile Pages. Kami sudah beberapa kali membahas tentang AMP. Kami akan membahasnya lagi kali ini, mengingat AMP akan jadi salah satu fitur penting dan jadi salah satu faktor utama dalam SEO ke depannya.
AMP sendiri adalah proyek yang diprakarsai oleh Google, Twitter, dan WordPress, yang bercita-cita untuk membuat halaman mobile jadi lebih mudah dan cepat diakses.
Cara kerjanya sendiri cukup sederhana: AMP membuang konten-konten yang kurang penting, membuat laman mobile Anda dapat loading nyari secara instan. Ini akan membuat pengalaman berselancar via mobile akan semakin cepat dan hemat kuota.