Dulu New York City pernah mengalami penurunan “power lunch”.
Grafik penurunan tersebut disebabkan perputaran roda dan transaksi.
Pada tingkat kompetitif menyantap makan siang para pekerja.
Disebabkan waktu yang dimiliki terbatas dan harus tergesa-gesa.
Meninggalkan meja untuk mencari makan siang terdekat.
Munculnya Teknologi Start-up
Seiring perkembangan teknologi start-up pun hadir.
Serta menyentuh lini karyawan lokal melalui digitalisasi industri.
Start-up pertama hadir untuk membantu pekerja.
Dengan menemukan opsi tercepat mendapatkan makan siang.
Tanpa membuang waktu dan sesuai dengan pesanan.
Melalui dunia digital yang menghubungkan restoran ke konsumen.
Jangkauan restoran lebih luas dan tersedia berbagai opsi.
Layanan seperti ini lebih dikenal sebagai pengiriman ramah makanan.
Dari satu daerah ke daerah lain dengan kuota besar maupun individu.
Perusahaan pengiriman ini difokuskan untuk makan siang.
Penawaran harga makanan lebih murah.
Tersedia pula layanan berlangganan menyajikan varian makanan.
Solusi Tepat
Tujuan hadirnya Lunchspread untuk menghindari antrian makanan.
Dimana mengharuskan karyawan mengantri berjam-jam.
Untuk mendapatkan satu set makan siang dan sangat menghabiskan waktu.
Pemesanan makanan ini berbaris pemesanan online melalui aplikasi.
Bisnis ini membuat konsumen menghemat waktu.
Serta menyederhanakan pemesanan hidangan makanan dari restoran berbeda.
Sementara itu, informasi pembayaran makanan tersedia berbagai opsi.
Langkah pemesanan yang dilalui pengguna :
- tautan aman dikirim melalui teks sebelumnya
- menerima pilihan makan siang hari pada hari sama
- melalui SMS pukul 10 pagi setiap hari
- pilihan foto makanan biasa dan vegetarian
- apabila setuju makan siang tersebut, anda dapat mengirim balasan ‘Ya’
sebelum jam 11 pagi dan pengiriman makanan jam 2 siang
Pengguna dapat memilih antara pengiriman atau penjemputan makanan.
Strategi Bisnis Lunchspread
Lunchspread adalah ruang startup penyedia makan siang yang berbeda.
Pada awal peluncurannya menyediakan sampel makan siang gratis.
Dari masing-masing restoran di New York City yang bekerjasama.
Pendiri Andrew Wang tidak asing dengan penawaran makanan.
Dulunya bekerja di Groupon dan Savored setelah diakuisisi oleh daily deals.
Dari pengalaman CEO-nya sendiri ditemukan model kesepakatan kurang baik.
Yakni dalam menyediakan waktu makan siang lebih sedikit.
Serta tidak menyediakan layanan tersendiri bagi para karyawannya.
Akibatnya, makan siang lebih terburu-buru dan kurang sehat.
Kerjasama dengan Restoran
New York terdapat ribuan restoran tetapi belum ada kesepakatan.
Antara restoran dengan karyawan yang memesan layanan makanan.
Secara umum, banyak orang pergi ke restoran lebih dari satu kali.
Untuk melihat penawaran makanan restoran dan kembali tanpa membeli.
Lunchspread membuat kesepakatan dengan banyak restoran.
Start-up tersebut kini tidak menyediakan sampel gratis saat jam makan siang.
Tetapi disediakan layanan pemesanan mulai jam 5 sore sampai jam 3 malam.
Kerjasama diluncurkan dengan lebih dari 25 restoran.
Serta memiliki pengguna start-up lebih dari 2.000 pekerja kantor.
Konsep Pemasaran
Pemasaran diusung Lunchspread melalui dunia digital.
Dilakukan oleh tim internal dari perusahaan sendiri.
Sehingga biaya pemasaran dikeluarkan lebih rendah bagi semua restoran.
Sementara itu layanan makan siang tetap ada.
Tetapi hanya sebatas layanan pengiriman makanan saja.
Perusahaan membebankan restoran biaya berlangganan untuk layanannya,.
Biaya berlangganan bagi restoran yakni $ 150 per bulan.
Apabila disederhanakan menjadi $ 1,50 per target konsumen.
Pemasaran ditargetkan setiap restoran ke 20 kantor.
Akan memperoleh jumlah pembeli bervariasi per bulan.
Sementara itu promosi juga memanfaatkan beberapa iklan :
- Iklan Yelp adalah sekitar $ 2 biaya per klik
- Iklan Google biaya $ 1 hingga $ 2 per klik.
Tujuannya pemasaran ada dua.
Pertama, untuk menginspirasi pekerja yang suka sampel.
Sehingga tertarik untuk menjadi pelanggan berbayar.
Atau akan mengunjungi restoran dan memesan makan siang normal.
Kedua, tujuan yang lebih tinggi pada tingkat kerjasama.
Yakni meyakinkan manajer kantor untuk memilih restoran itu.
Mengapa layak untuk memesan makanan untuk acara maupun makan siang kantor.
Terutama jika diadakan pertemuan dan pesta.
Tagihan yang berjalan dengan ambang batas maksimum 200 USD.
Oleh sebab itu, Lunchspread membantu restoran.
Untuk mengirimkan penawaran pemasaran ke manajer kantor.
Permintaan Tinggi
Kebanyakan perusahaan tidak super pilih-pilih tentang katering.
Selama makanan yang dikirimkan tepat waktu dan terasa sedap.
Sehingga setiap restoran berpeluang besar mendapatkan pelanggan.
Disamping itu, restoran dapat memilih kantor yang mereka minati.
Baik berdasarkan jarak atau kuantitas karyawan didalamnya.
Karyawan dapat menerima pengiriman.
Hanya dengan menghabiskan nominal kurang dari 10 USD per hari.
Awalnya Lunchspread diluncurkan bulan November 2017.
Satu minggu awal telah mengirim sampel gratis ke sekitar 100 lebih kantor.
Serta menyediakan kupon promosi dari restoran tersebut.
Rata-rata kupon diskon 10% untuk mencoba restoran.
Pengguna kupon harus mendaftarkan email terlebih dahulu melalui layanan.
Berdasarkan hasil survei 90% karyawan kantor menyukai sistem Lunchspread.
Konsep Bisnis
Lunchspread merupakan alat pemasaran yang membantu restoran independen.
Konsepnya mendapatkan pelanggan baru melalui sampel gratis.
Konsep bisnis tersebut memiliki beberapa kesamaan dengan konsep Birchbox.
Yang mana menyediakan kosmetik yang populer.
Tetapi dirancang terhadap bisnis daerah agar dapat menikmati pengiriman.
Perusahaan dan konsep bisnis memiliki beberapa perbedaan khas.
Misalnya sampel makanan benar-benar gratis tidak hanya 10 USD diskon.
Sementara restoran menyiapkan dan mengirimkan sampel sendiri.
Dalam hal ini Lunchspread tidak menangani pemenuhan makanan.
Pengguna makan siang cukup pergi ke www.lunchspread.com.
Lalu mengisi survei cepat dengan sekelompok antara 4-10 orang.
Lunchspread akan mencocokkannya dengan salah satu restoran mitra.
Serta menjadwalkan waktu yang tepat untuk pengiriman sampel.
Waktu dari pendaftaran hingga pengiriman pertama hingga beberapa hari.
Tetapi tergantung ketersedian sampel pada wilayah tersebut.
Lunchbox memiliki mitra restoran antara area 14 dan 57 Jalan di Manhattan.
Mencakup beberapa restoran seperti :
- Sticky
- Boqueria
- Tappo
- Sergimmo Salumeria
- Choza Taqueria
Visi Bisnis Lunchspread
Perusahaan menyadari restoran terbaik butuh terus mendapatkan pelanggan baru.
Tetapi mayoritas tidak dapat melakukan pemasaran.
Kondisis ini disebabkan alat pemasaran digital kurang efektif.
Apabila melakukan promosi melaluui iklan Yelp mengeluarkan biaya mahal.
Dasar dari bisnis ini berkembang dari percakapan CEO Lunchspread.
Dengan pemilik restoran ketika bertanya bagaimana pemasarannya.
Pemilik restoran menjawab ‘Biarkan saja mereka mencicipi makanan saya!’
Dari sinilah konsep Lunchspread lahir.
Serta menawarkan pengiriman sampel gratis sebagai promosi.
Masakan paling populer untuk karyawan New York City.
Adalah makanan siap saji, dengan penyajian baik dan tepat waktu.
Bukan masakan khusus dengan rasa paling enak.
Tetapi berdasarkan hasil survei adalah pilihan makan siang kasual
baca juga
- 6 Konsep SEO Terkini
- SEO Politik Untuk Pemasaran Kampanye
- FAQ SEO
- 19 Kesalahan Pemasaran Email
- Google Core Web Vitals
Pencapaian Target
Tonggak pencapaian Lunchspread dalam waktu enam bulan.
Memiliki mitra 100 restoran dan pelanggan dari 1.000 karyawan kantor.
Tentu saja melalui pendaftaran dari platform Lunchspread.
Tidak ada alasan mengapa setiap karyawan di NYC.
Tidak turut serta dalam pendaftaran di Lunchspread.
Perusahaan benar-benar foku membangun jaringan besar.
Serta berhubungan dengan siapa pun di komunitas New York.
Sehingga pemasaran yang dilakukan lebih cepat selesai.
Target konsumen juga tepat sasaran.