undercover.co.id/ – Start Up Pawoon , Dari Kertas Menuju UMKM Berkelas, Industri mikro, kecil dan menengah di Indonesia ternyata masih melakukan pencatatan usaha secara manual dan konvensional, dan biasanya dalam bentuk laporan sederhana yang dicatatkan ke dalam sebuah buku tulis.
Hal ini menunjukkan bahwa ternyata masih banyak pelaku usaha yang belum melek secara teknologi, padahal potensi bisa akan lebih berkembang jika dibantu sentuhan teknologi.
Karena itulah, Pawoon hadir di tengah masyarakat sebagai solusi cerdas pencatatan penjualan secara detail dan tanpa ribet.
Aplikasi ini memang ditujukan untuk pelaku usaha kecil dan menengah mengingat jumlah terbanyak pelaku usaha ada di sektor ini, dan rata-rata banyak dari mereka yang masih belum menerapkan pencatatan dengan disiplin dan baik.
Aplikasi point of sale (POS) ini menjadi penengah diantara aplikasi serupa lainnya yang umumnya terlalu mahal dan kompleks dalam hal cara pemakaian.
Dengan melihat celah ini, Pawoon akhirnya memiliki keunggulan tersendiri yang dapat dinikmati para pelaku usaha cukup melalui platform android. Platform android sendiri dipilih karena penggunanya yang cukup banyak di Indonesia.
Start Up Pawoon : Multi Visi Seorang Ahmad Gadi
Terkenalnya aplikasi Pawoon saat ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan juga pendirinya, Ahmad Gadi, yang mendapat gelar double degree untuk software engineering dan finance dari University of Melbourne.
Ia memulai karir profesionalnya sebagai seorang analis dan perencana keuangan, dengan cara menyajikan perhitungan dan analisa yang sangat erat terkait dengan angka. Tidak hanya itu, ia juga sempat terjun di industri FMCG dan memiliki pengalaman kuat dalam hal kolaborasi kerja terkait pemasaran, produksi, dan juga supply chain.
Dengan berbagai pengalaman kerja seorang profesional yang komprehensif, Ahmad Gadi pun terus bergerak dan menjelma sebagai praktisi di industri digital yang memiliki segudang aktivitas di bidang ini, seperti membuat software untuk platform startup, pengembangan software hingga sebagai konsultan perusahaan.
Alhasil, ia pun sukses menjaring beberapa klien lokal dan internasional dari beragam sektor dan industri, diantaranya adalah FMCG dan Aviasi.
Start Up Pawoon Awal dari POS
Tahun 2014 Ahmad Gandi mendirikan Pawoon karena rasa optimisnya yang utuh terhadap dunia point of sale (POS) kedepan. Point of sale dinilai sebagai sebuah gerbang pembuka bagi para pelaku UMKM agar lebih maju lagi dalam menggunakan teknologi.
Ia menilai jika sektor UMKM, yang notabene merupakan tiang penyangga ekonomi nasional yang cukup tangguh, setahap lebih melek dalam hal teknologi, bukan hal yang tidak mungkin jika dalam beberapa tahun akan menjelma sebagai sebuah perusahaan besar.
Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan digital yang matang untuk mendongkrak performa para pelaku usaha tersebut.
Pernyataan Ahmad Gani tersebut juga senada dengan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 yang mengungkapkan fakta bahwa kontribusi UMKM adalah sebesar 60% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kabar baiknya lagi, UMKM bahkan menyerap sekitar 97% dari total jumlah tenaga kerja dan 99% dari total jumlah lapangan kerja yang ada di Indonesia.
Namun, fakta potensi yang ada ini belum diimbangi dengan digitalisasi yang masif. Sejauh ini hanya 13% saja dari total UMKM yang benar-benar sudah memanfaatkan ranah digital untuk pengembangan usahanya.
Start Up Pawoon : Puluhan Kemudahan Dalam Satu Layanan
Startup jebolan ideabox angkatan ke-2 ini berhasil memenangkan hati perusahaan Kejora Ventures selaku investor hingga akhirnya mendaratkan dana ke Pawoon, sebuah aplikasi UMKM,
baik untuk sektor ritel, waralaba, Kafe & Restauran untuk sistem penjualan point of sale (POS). Di tahun 2019 pun DIVA juga turut berpartisipasi dalam akuisisi saham Pawoon sebesar 30% atau sekitar USD 1 juta.
Adanya kolaborasi antara Diva dan Pawoon menjadi gabungan yang bersifat mutualis. Diva akan terdampak pada sisi percepatan dalam hal memperluas pasar yang potensial.
Selain sudah memiliki beragam produk, infrastruktur yang mendukung, dan koneksi luas, adanya keberadaan Pawoon semakin mendekatkan Diva pada segmen pasar baru, yaitu hotel, restauran, dan kafe.
Pangsa pasar yang ada pun dapat dimasuki dengan cepat karena pembayaran insfrastruktur dan konten digital telah disediakan oleh Diva.
Melalui kerjasama dengan Diva ini pula, Pawoon kini juga semakin merambah beragam fitur baru, seperti penjualan produk digital, solusi pembayaran non tunai, sistem perbankan dan peundercover.co.id/ayaan, solusi logistik, dan juga pengelolaan rantai pasokan (supply chain management).
Start Up Pawoon : Keunggulan dan rencana kedepan
Platform satu ini telah merangkul lebih dari 10.000 pelaku bisnis di seluruh Indonesia dari berbagai macam sektor usaha.
Salah satu keunggulan dari Pawoon adalah bahwa pemasukan yang diperoleh tidak terpengaruh oleh besaran nilai transaksi yang dicapai oleh konsumen. Dengan memiliki model bisnis berlangganan, konsumen dapat lebih fleksibel memilih paket yang ditawarkan, mulai dari paket basic (gratis) hingga paket premium seharga Rp 199,000 per bulan.
Sejak awal didirikan, Pawoon memang sudah memfokuskan diri ke segmen UMKM, dimana secara kuantitas pasar memang cukup besar untuk digarap.
Selain itu, Pawoon mencoba mengedukasi dan menginisiasi para pelaku bisnis UMKM agar setidaknya mereka sudah setahap lebih berkembang melalui pendekatan usaha yang berbasis digital.
Cara penggunaannya pun cukup mudah. Konsumen tinggal membuka aplikasi playstore dan mengetik ‘Pawoon’, maka akan muncul platform POS ini di layar, dan terakhir cukup download dan gunakan semaksimal mungkin agar bisnis jadi lebih progresif.
Pengguna juga dapat menghubungkannya langsung dengan printer cukup dari aplikasi android saja.
baca juga
- 6 Konsep SEO Terkini
- SEO Politik Untuk Pemasaran Kampanye
- FAQ SEO
- 19 Kesalahan Pemasaran Email
- Google Core Web Vitals
Start Up Pawoon : Manjakan Konsumen dari Pembayaran
Dari segi pembayaran, Pawoon juga sangat memanjakan konsumen. Mau tunai, kartu, atau digital payment juga sudah mendukung untuk aplikasi ini. Jika ingin menggunakan Pawoon sebagai mesin kasir, pengguna hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk dapat berjualan.
Simpel dan aplikatif. Struk transaksi pun dapat dikirimkan via email, dan transaksi pun dapat digunak secara online ataupun offline.
Yang menarik lagi dari Pawoon adalah aplikasi ini dapat mencatat transaksi berdasarkan nomor meja guna menghindari kesalahan yang tidak diinginkan. Bahkan, untuk yang ingin mendapatkan penghasilan lebih, Pawoon juga bisa digunakan sebagai sarana penjualan produk digital seperti pulsa dan paket data.
Salah satu poin yang sering ditanyakan oleh pelanggan adalah tentang keamanan data bisnis yang ada.
Terkait hal ini, Pawoon dapat diandalkan karena sudah dilengkapi dengan sistem OTP atau one time password, sehingga informasi dan data terkait milik pelanggan dijamin aman. Selain itu, pengguna juga tidak perlu terburu-buru untuk langsung menggunakan paket berbayar.
Pawoon telah menyediakan paket gratis selama 14 hari untuk dicoba terlebih dahulu agar pelanggan lebih yakin dan merasa nyaman.
Paket berbayar yang ada pun masih tergolong terjangkau dan transparan dari segi harga, yaitu paket Rp 299.000 per bulan dan Rp 599.000 per bulan, dengan manfaat transaksi yang tidak terbatas serta dukungan untuk manajemen pegawai, inventori, dan CRM yang profesional.
Kontak Pawoon
PT Alphanovation Digital Teknindo
AXA Tower 7th Floor, Suite 5, Kuningan City, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12940
Phone: 1500.360
Email: support@pawoon.com
IG: instagram.com/pawoonpos/