undercover.co.id/ – Start Up Populix , Berawal dari pengamatan sederhana di lapangan, Populix berkembang menjadi salah satu start up yang berfokus penuh pada layanan riset data konsumen yang cukup diperhitungkan.
Survei dan riset tentang data konsumen atau pasar adalah hal yang sangat krusial bagi sebuah perusahaan dan pelaku bisnis agar mereka lebih mengenal tentang perilaku konsumen yang berkembang. Namun, selama ini kegiatan tersebut masih dilakukan secara konvensional.
Start Up Populix Memberi Reward Untuk Kuisioner Online
Di Indonesia sendiri yang merupakan negara dengan salah satu potensi pasar terbesar di dunia, banyak kegiatan riset yang masih dilakukan secara konvensional.
Satu contoh kecil misalnya, ketika mengunjungi sebuah kafe atau tempat pembelanjaan umum, kita dapat dengan mudah menjumpai beberapa vendor yang menyapa pelanggan, meminta mereka untuk mengisi kuesioner, lalu memberikan penawaran hadiah kecil sesaat setelah kita selesai melakukannya.
Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar pemikiran berdirinya Populix , lebih tepatnya kejelian dalam melihat peluang dan menyajikan riset pasar yang masif melalui satu celah inovasi teknologi.
Disamping itu, tujuan utama lain dari Populix adalah menyajikan riset yang demokratis dan menghasilkan produk yang terjangkau perusahaan rintisan dan UMKM.
Hal ini juga sekaligus sedikit menggeser pakem yang berkembang selama ini bahwa hanya perusahaan raksasa saja yang terbiasa menggunakan pemanfaatan data riset pasar.
Founder dan Co-Founder Bertemu Saat di Cambridge
Populix dimotori oleh tiga orang pendiri, yaitu Timothy Astandu (CEO), Eileen Kamtawijoyo (COO) dan Jonathan Benhi (CTO). Cerita bermula ketika Timothy dan Eileen sama-sama bertemu saat mereka masih menjadi mahasiswa jurusan manajemen bisnis di Universitas Cambridge.
Singkat cerita ketika kembali ke Indonesia, mereka berjumpa dengan Benhi, seorang software engineer yang sebelumnya masih bekerja untuk perusahaan riset konsumen yang bernama Discuss.io dan berbasis di kota Seattle.
Jonathan ikut berkontribusi membantu perusahaan rintisannya saat itu hingga dapat bertengger di dalam daftar 500 perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Serikat, serta sekaligus menduduki peringkat nomor lima di Washington DC.
Kala itu, Timothy berpikir bahwa ada potensi dibalik pasar Indonesia yang perlu dikembangkan lebih jauh lagi, yaitu tentang riset data konsumen (consumer insights), dimana banyak perusahaan-perusahaan besar di negara lain sudah menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan dasar untuk mengenali perilaku konsumennya.
‘Consumer Insights’ inilah yang belum banyak disajikan di Indonesia, sedangkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan dan ketergantungan masyarakat Indonesia akan smartphone sangatlah tinggi, terlebih di kalangan generasi milenial yang merupakan pengguna aktif sosial media dalam keseharian mereka.
Selama ini seringkali dijumpai di lapangan bahwa yang banyak menggunakan data ‘consumer insights’ adalah pihak korporasi besar saja. Pemahaman seperti ini lah yang akhirnya di disrupsi oleh para pendiri Populix.
Pada kenyataannya, yang benar-benar membutuhkan riset data konsumen bukan hanya perusahaan besar saja, namun juga berlaku untuk sektor UMKM.
Bahkan, di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah ini, data dan riset tentang konsumen semestinya jauh lebih dibutuhkan agar mereka dapat berkembang dan mengevaluasi pasar lebih baik lagi.
Mengingat inti sebuah bisnis adalah berbicara mengenai data konsumen, maka disinilah Populix berperan penuh untuk menghadirkan inovasi data dan hasil pemikiran konsumen dengan riset yang berkualitas.
Pendanaan Start Up Populix Oleh Intudo Ventures dan Quest Ventures
Intudo Ventures dan Quest Ventures menjadi 2 investor utama dalam seri pendanaan untuk Populix.
Dengan adanya peluang jutaan responden yang tersebar di Indonesia sebagai data bagi pelaku bisnis, baik yang skala kecil maupun besar, Populix berhasil mendapatkan suntikan dana pre-series A sejumlah US $1,2 juta, atau hampir senilai 17,2 milyar rupiah.
Kucuran dana tersebut akan diarahkan lebih lanjut untuk pengembangan riset, launching produk, dan akses pasar yang lebih luas lagi.
Beberapa layanan yang sudah ditawarkan oleh Populix mencakup riset data kepuasan pelanggan, kampanye, brand awareness, dan bahkan juga di sektor kesehatan.
Jutaan responden yang ada telah tersebar di 300 kota di seluruh penjuru Indonesia, yang termasuk juga di dalamnya terdapat generasi milenial.
Keunggulan Start Up Bidang Riset Data Konsumen
Populix menjadi satu start up di bidang riset data konsumen yang berbeda karena mempunyai keunikan tersendiri.
Disaat beberapa perusahaan sejenis lainnya lebih memilih untuk menyajikan data dalam bentuk lainnya,
platform yang satu ini memfokuskan diri pada keunggulan riset dan survei yang berbasis ponsel dan gawai, dan dapat dengan mudah diakses baik oleh pengguna android ataupun smartphone.
Pertimbangan ini didasarkan oleh keberadaan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas pengguna smartphone tertinggi ke-4 setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Tentunya hal ini menjadi sebuah momentum yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Selain keunggulan yang bersifat ‘mobile-based survey’, kekuatan utamanya terletak pada jumlah responden yang cukup banyak tersebar di seluruh kota di Indonesia, dan lebih dari 200.000 responden didalamnya adalah kategori responden yang berkualitas baik.
Dalam hal ini, Populix menggunakan panelis ahli yang sudah terdaftar di aplikasi dan otomasi sistem menggunakan algoritma.
Prestasi 8 Start Up Asal Indonesia Yang Termasuk Dalam 100 Perusahaan
Semakin hari, eksistensi start up asal Indonesia semakin melejit dan terkenal, baik di kancah nasional maupun internasional. Hal ini muncul karena adanya sistem dan ekosistem yang semakin mendukung keberadaan mereka.
Populix pun berhasil tercatat ke dalam salah satu startup Asia yang berhasil mencatatkan prestasi mengagumkan.
Sebuah laporan yang disajikan oleh Forbes pada Selasa, 10 Agustus 2021, merilis 8 start up asal Indonesia yang termasuk dalam 100 perusahaan terkemuka, dan salah satu yang termasuk didalamnya adalah Populix.
Tercatat dari rentang 2019 – 2020 saja, Populix sukses mencapai pertumbuhan hingga lebih dari 380%. Hal ini menjadi pencapaian yang luar biasa bagi sebuah start up Indonesia.
Selain itu, prestasi yang berhasil ditorehkan adalah menjadi juara dalam pendanaan pra-seri A sebesar US$1,2 juta atau Rp17,2 miliar dengan sponsor utama, yaitu Intudo Ventures dan Quest Ventures.
Pengembangan Start Up Populix Lebih Kredibel Untuk Platform Riset Pasar
Sebagai salah satu start up inovatif asal Indonesia yang masih berpotensi untuk terus berkembang, Populix menargetkan dapat menjangkau pasar lokal dan internasional yang lebih luas lagi.
Untuk saat ini data yang ada telah digunakan oleh ratusan rekanan perusahaan di 10 negara yang mencakup sekitar 60 sektor industri.
Oleh karena itu, Populix selalu berupaya konsisten menjaga kredibilitas terkait aktivitas riset data konsumen, sehingga pengumpulan data yang ada masih tetap terukur dan dalam koridor parameter riset yang sesuai.
Adanya otomatisasi algoritma dan daftar panelis yang terseleksi dengan cukup ketat juga menjadikan keberadaan Populix lebih kredibel sebagai sebuah platform riset pasar yang dapat diandalkan.
baca juga
- SEO B2B
- 6 Konsep SEO Terkini
- SEO Politik Untuk Pemasaran Kampanye
- FAQ SEO
- 19 Kesalahan Pemasaran Email
Info Lengkap Kontak Populix
email: support@populix.co
Instagram: populix.co
LinkedIn: linkedin.com/company/populix
Address: Jl. Panjang No.38, RW.1, Kedoya Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520
Phone: (021) 22587699