Zomato Terima Pendanaan Sebesar USD 35 juta

Hari ini adalah hari yang penting bagi situs listing restoran asal India, Zomato.Pagi ini, startup ini akhirnya tersedia di enam kota baru di dunia – Durban (Afrika Selatan), Glasgow dan Edinburgh (Inggris Raya), Jakarta (Indonesia), Istanbul (Turki), dan Sao Paolo (Brazil). Mereka juga baru saja menerima pendanaan besar.

Zomato menerima dana sebesar USD 35 juta yang sebagian besar berasal dari Sequoia Capital. Investor sebelumnya, Edge, juga ikut serta dalam pendanaan ini.

Zomato didirikan di tahun 2008 dan diganti namanya dari ‘Foodiebay’ di tahun 2010 lalu. Startup asal kota Guragon ini mendapatkan dana sebesar USD 750.000 tahun 2010 lalu, USD 5 juta di tahun 2011, USD 2,3 juta di tahun 2012, dan USD 10 juta di bulan Februari lalu. Ekspansi di Jakarta, Istanbul, dan Sao Paolo hari ini memerlukan penerjemahan ke tiga bahasa baru, dan merupakan kali pertama perusahaan tersebut melakukan penerjemahan.

Albinder Dhindsa, head of international operations di Zomato, mengatakan kepada kami bahwa pendanaan baru yang mereka peroleh akan digunakan untuk mengembangkan produk mereka ke bahasa-bahasa lain nantinya, dan memberi Zomato kesempatan dan kemampuan untuk masuk ke pasar yang lebih besar dan maju. Pasar maju yang dimaksud mungkin merujuk ke Amerika atau Singapura. Albinder mengatakan bahwa situs Zomato mampu bersaing dengan Yelp di Inggris dan pasar lainnya. “Hal tersebut membuat kami percaya diri dan yakin,” katanya.

“Raih Pendanaan $60 Juta, Zomato Fokus Kembangkan Bisnis Baru”


startup direktori restoran asal India yang juga telah beroperasi di Indonesia Zomato, mengumumkan telah memperoleh pendanaan senilai $60 juta (sekitar Rp857,85 miliar) dari VC asal Singapura Temasek dan Vy Capital. Dengan tambahan pendanaan ini, secara total Zomato telah menerima pendanaan sebesar $225 juta (sekitar Rp3,21 triliun) sejak diluncurkan pada 2008 lalu.

Menurut press release yang undercover.co.id/ terima, dana segar ini nantinya akan mereka gunakan untuk mengembangkan lini bisnis barunya. Startup yang telah beroperasi di 22 negara ini memang tengah gencar merambah ranah layanan baru. Co-Founder dan CEO Zomato Deepinder Goyal, mengatakan:

Kami akan menggunakan investasi lanjutan ini untuk mengembangkan beberapa bisnis yang telah diluncurkan sebelumnya seperti online ordering, table reservation, point of sales dan untuk platform yang baru saja kami luncurkan yaitu Zomato White Label. […] Kami sangat menyambut baik dengan bergabungnya Temasek sebagai salah satu investor dan akan menjadikan kami sebagai salah satu perusahaan teknologi restoran terbesar di dunia.

Di Indonesia sendiri Zomato baru menunjuk Country Manager terbarunya pada Juni lalu. Zomato Indonesia telah menampilkan lebih dari 18.000 restoran, cafe, dan warung makan di seputar Jabodetabek dan sekitar 2.500 tempat kuliner di Bali.

Zomato Indonesia juga mengklaim mencatatkan 4 juta kunjungan per bulan dan sekitar 1,5 juta pengguna terdaftar dengan penambahan 15.000 ulasan dan 35.000 foto restoran tiap bulannya.

Tambahan dana ini tentunya memuluskan rencana Zomato Indonesia untuk berekspansi ke beberapa daerah lain di Indonesia, menambah jumlah karyawan, serta berpindah ke kantor yang lebih besar.

Beberapa startup kuliner yang bisa menjadi pesaing Zomato di Indonesia di antaranya adalah OpenRice, AbraResto, dan Qraved.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
× How can we help you?