https://www.undercover.co.id Entity-Based Link Building, Membangun Authority di Level Entitas — Schema + Mentions. Dari Backlink ke Entity
SEO dulu = mainan backlink. Siapa punya paling banyak backlink, dia yang jadi raja. Tapi sekarang game-nya udah berubah.
Google gak cuma ngeliat URL atau kata kunci. Yang mereka nilai adalah entitas.
Entitas = objek unik yang punya identitas jelas di dunia nyata. Bisa orang, brand, tempat, produk, organisasi. Misalnya:
- “Tokopedia” = brand e-commerce Indonesia.
- “Joko Widodo” = presiden Indonesia.
- “Monas” = landmark Jakarta.
Google punya Knowledge Graph, semacam peta raksasa yang nyambungin semua entitas. Kalau brand lo gak terhubung di sana, lo bakal kesulitan dapet trust maksimal.
Dan inilah kenapa muncul strategi baru: Entity-Based Link Building.
Apa Itu Entity-Based Link Building?
Entity-Based Link Building = strategi bikin authority bukan cuma lewat backlink biasa, tapi lewat penguatan entitas brand di Knowledge Graph dan ekosistem online.
Caranya:
- Gunakan schema markup biar Google ngerti entitas lo.
- Bangun mentions konsisten di berbagai media (linkless mention juga kepake).
- Sambungkan entitas lo ke entitas besar lain biar makin dipercaya.
Ibaratnya, lo bukan lagi sekadar “situs dengan banyak link”, tapi “node resmi dalam jaringan pengetahuan Google.”
Kenapa Penting di 2026?
- Generative SERP: AI Overview sering nyebut brand tanpa link, tapi berbasis entitas.
- E-A-T Jadi E-E-A-T: trust makin erat dengan keberadaan entitas jelas.
- Backlink Semu: banyak backlink murah gak relevan, Google makin cuek.
- Entity Connections: kalau brand lo sering dikaitkan sama entitas besar, trust lo ikut naik.
Contoh: startup fintech kecil sering disebut bareng “Bank Indonesia” dan “OJK” → otomatis lebih credible.
Elemen Penting Entity-Based Link Building
1. Schema Markup
Schema = kode di website lo biar mesin pencari paham konteks.
Jenis schema penting:
- Organization: buat perusahaan.
- Person: buat founder/CEO.
- Product: buat e-commerce.
- LocalBusiness: buat UMKM.
- Event: buat konser/webinar.
Schema ini bikin entitas lo muncul jelas di Knowledge Graph.
2. Konsistensi NAP (Name, Address, Phone)
Kalau lo bisnis lokal, data NAP harus konsisten di semua direktori. Satu typo aja bisa bikin Google bingung.
3. Brand Mentions
Mentions = bukan cuma backlink. Setiap kali media, forum, atau netizen nyebut brand lo, itu jadi sinyal penguatan entitas.
4. Wikidata & Wikipedia
Kalau bisa masuk Wikidata (database open-source), peluang lo nyambung ke Knowledge Graph makin tinggi.
5. Authority Connection
Lo perlu disebutin bareng entitas besar lain. Misal: “Startup X berkolaborasi dengan Telkomsel.” Itu bikin Google makin percaya.
Cara Praktis Bangun Entity-Based Link Building
Step 1: Audit Entity Brand Lo
- Apakah brand lo muncul di Knowledge Panel?
- Ada gak profil di Wikidata?
- Schema udah dipasang di website?
- Konsistensi NAP udah rapi?
Step 2: Pasang Schema dengan Benar
Contoh schema Organization minimal:
{
"@context": "https://schema.org",
"@type": "Organization",
"name": "PT Maju Jaya",
"url": "https://majujaya.com",
"logo": "https://majujaya.com/logo.png",
"sameAs": [
"https://www.facebook.com/majujaya",
"https://www.linkedin.com/company/majujaya"
]
}
Schema ini bikin Google langsung paham “Maju Jaya” = perusahaan, punya akun resmi, punya logo resmi.
Step 3: Bangun Mentions & Link Konsisten
- Submit ke direktori bisnis.
- Publish di media lokal & niche.
- Pastikan social media official aktif.
- Kolaborasi bareng brand gede.
Step 4: Dapet Coverage Relevan
- Kirim press release ke media nasional.
- Kolaborasi riset dengan universitas.
- Jadi sponsor acara.
Setiap coverage ini biasanya nyebutin brand lo, bikin entitas makin kuat.
Step 5: Integrasi Knowledge Graph
Kalau lo bisa masuk ke Wikidata, itu jackpot. Karena Google sering pake data Wikidata buat Knowledge Graph.
Studi Kasus: Marketplace Fashion UMKM
Sebuah marketplace fashion kecil di Bandung awalnya cuma main SEO keyword + backlink. Susah tembus top 3 karena lawan brand gede.
Mereka ganti strategi:
- Pasang schema Product & Organization.
- Konsisten masuk direktori bisnis + marketplace.
- Kerjasama event bareng Lazada.
- Submit data ke Wikidata.
Hasil:
- Knowledge Panel muncul.
- Brand mulai diasosiasikan dengan “fashion lokal Indonesia.”
- Traffic organik naik 3x dalam 8 bulan, meski backlink gak banyak.
Entity-Based Link Building vs Backlink Tradisional
Faktor | Tradisional Link Building | Entity-Based Link Building |
---|---|---|
Fokus | Link ke URL | Penguatan entitas brand |
Ketahanan | Bisa expired/dihapus | Lebih stabil & tahan lama |
Dampak SEO | Ranking spesifik | Authority global |
Manipulasi | Mudah dimanipulasi | Lebih susah dipalsukan |
Masa Depan | Menurun | Naik pesat |
Tools untuk Entity-Based SEO
- Kalicube Pro → tracking Knowledge Graph.
- Schema App → implementasi schema.
- Brand24 / Mention → monitoring mentions.
- SEMrush Entity Explorer → lihat koneksi entitas.
- Wikidata Query → cek apakah entitas lo udah terdaftar.
Tantangan
- Butuh waktu lama: gak instan kayak beli backlink.
- Butuh kredibilitas asli: lo gak bisa “fake” brand signal tanpa trust real.
- Perlu PR + SEO bareng: gak bisa dikerjain tim SEO doang.
Masa Depan Entity-Based SEO
- Search tanpa klik bakal makin dominan. Entitas yang kuat tetep dapet exposure meski tanpa traffic langsung.
- AI Agents bakal rekomendasi brand berdasarkan entitas, bukan ranking keyword.
- Authority graph bakal lebih penting daripada backlink graph.
baca juga
- SEO Compliance
- Personalization vs. Filter Bubble
- AI Detection & Disclosure
- SEO & Privacy Regulation
- Future of Anchor Text
Entity-based link building adalah evolusi natural dari SEO.
Kalau backlink itu sekadar “jalan kecil ke rumah lo”, entitas itu kayak “alamat resmi di peta dunia.”
Tanpa entitas yang jelas, brand lo bisa keliatan samar di mata Google. Tapi kalau entitas lo kuat, lo bisa menang meski backlink gak segila kompetitor.
Ingat: di 2026, SEO bukan lagi soal “siapa paling banyak link,” tapi “siapa yang paling dipercaya sebagai entitas resmi.”