8 Kesalahan di Dalam Digital Marketing yang Wajib Dihindari

Tahukah Anda bahwa marketing bisnis tidak harus selalu sulit atau mahal?

Malah, dengan sedikit kreativitas, Anda bisa menghasilkan ketertarikan serius di bisnis Anda yang bisa menghasilkan lebih banyak traffic, lebih banyak pelanggan, dan lebih banyak uang.

Meskipun banyak pemilik bisnis berpikir hasil tersebut akan luar biasa, terutama dengan budget besar, mereka sering membuat kesalahan yang cukup konyol dalam hal marketing — kesalahan yang sebenarnya sangat mudah dihindari.

Lanskap marketing sekarang lebih beragam daripada sebelumnya, dengan strategi marketing mencakup beberapa saluran.

Agar tetap relevan, Anda harus melakukan audit marketing dari waktu ke waktu.

Dengan begitu banyak tugas untuk dikerjakan, mari kita lihat beberapa kesalahan digital marketing yang wajib dihindari.

Gunakan ini sebagai petunjuk dalam mengaudit strategi digital marketing Anda.

1. Tidak mengahttps://undercover.co.id/l langkah dari personalisasi ke individualisasi.

Semua orang berbicara tentang personalisasi, tetapi para marketer masih berjuang untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang berarti.

Pertanyaannya bukan apakah Anda sudah mempersonalisasi pesan Anda – semua marketer pintar sudah melakukannya. Maka, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini sebagai gantinya:

• Apakah Anda masih melakukan personalisasi massal basi seperti mencantumkan nama depan pelanggan Anda di email?

• Sudahkah Anda mempertimbangkan insight individual?

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hanya 6 persen dari marketer di seluruh dunia yang memiliki satu pandangan pelanggan di saluran online dan offline.

Jika Anda tidak termasuk dalam kelompok sempit ini (dan peluangnya sangat kecil, benar-benar), marketing Anda tidak cukup tertarget.

2. Tidak mengikuti aturan kardinal 80/20.

Anda pasti pernah mendengar aturan 80/20, juga dikenal sebagai Prinsip Pareto: 80 persen efeknya berasal dari 20 persen penyebabnya. Tetapi apakah Anda menggunakannya dalam marketing Anda?

Entah itu fokus Anda adalah pada marketing konten, marketing media sosial atau marketing email, 80 persen dari usaha Anda harus dihabiskan untuk memberikan value bagi audiens Anda.

Itu menyisakan 20 persen dari upaya Anda untuk kegiatan promosi. Ini membuat audiens Anda terlibat dan membangun hubungan jangka panjang.

3. Mengabaikan marketing retensi.

Marketing retensi harus menjadi tulang punggung strategi marketing Anda. Mengapa?

Dua alasan: Lebih mudah menjual kepada seseorang yang membangun hubungan dengan Anda, dan itu lebih menguntungkan untuk dijual kepada pelanggan Anda yang ada.

Setelah seseorang menjadi pelanggan Anda, pastikan Anda tidak menghentikan marketing kepadanya. Kesetiaan pelanggan sulit didapat saat ini.Itu semua bermuara pada penciptaan value, sehingga mereka akan tetap menjadi pelanggan seumur hidup.

 4. Tidak mendokumentasikan strategi marketing-konten Anda.

Marketing konten saat ini adalah taruhan terbaik Anda untuk naik di atas semua persaingan yang padat.

Tidak heran strategi ini digunakan oleh 94 persen usaha kecil, 93 persen perusahaan bisnis-ke-bisnis (B2B) dan 77 persen organisasi bisnis-ke-konsumen (B2C).

Sekarang, bedakan bahwa proporsi kelompok yang menggunakan strategi content marketing tertulis: 37 persen marketer B2B dan 40 persen marketer B2C.

Dokumentasikan strategi marketing-konten Anda sebelum Anda mulai membuat cerita dan materi lain di sekitar brand Anda.

Ini akan membuat pembuatan konten dan distribusi tidak hanya lebih mudah tetapi juga lebih efektif.

5. Mengabaikan saluran dan platform baru.

Perusahaan-perusahaan yang paling sukses melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk memanfaatkan setiap saluran marketing.

Mereka tidak hanya menggunakan saluran dan strategi lama yang sama.

Menurut studi dari Harvard Business School, retailer yang mengunakan beberapa saluran pemasaran mendapatkan lebih banyak profit daripada mereka yang hanya menggunakan satu saluran.

Dunia digital terus berkembang. Mengadopsi saluran marketing yang muncul dan relevan sangat penting untuk terhubung dengan audiens Anda.

6. Menggunakan email sebagai alat promosi.

Ada era dalam marketing email ketika email digunakan semata-mata untuk tujuan promosi.

Profesional modern tahu bahwa marketing menggunakan email memainkan peran penting dalam membangun hubungan berbasis kepercayaan untuk melibatkan, mengubah, dan mempertahankan pelanggan.

Tapi menggunakan email hanya sebagai alat promosi akan membuat isi email Anda mudah ditebak.

Para pelanggan email Anda akan kesal bila email Anda masuk ke inbox mereka. Tanpa dibuka, email Anda akan dihapus.

Jika Anda ingin marketing email Anda menjadi sukses, Anda harus menerima perubahan pola pikir utama: Gunakan email sebagai tools untuk meningkatkan engagement, bukan promosi.

7. Tidak memikirkan waktu banyak untuk merangkai pesan Anda.

Ini adalah kesalahan terbesar yang dibuat oleh para marketer. Mereka tidak memberikan banyak perhatian pada susunan pesan dan EYD sebelum mengedarkannya pada para audiens.

Copywriting adalah sesuatu yang sangat layak difokuskan. Lebih baik lagi adalah perhatikan EYD di dalam tulisan. Membuat tulisan dengan EYD asal-asalan serta tidak memahami cara menggunakan paragraf dan kalimat akan membuat Anda terlihat tidak profesional.

8. Merasa Tidak Membutuhkan Blog.

Apapun bisnis Anda — apakah niche-nya sangat spesifik atau punya audiens yang luas — ​​Anda dapat memperoleh manfaat dari blogging.

Perusahaan Fortune 500 seperti Marriot Hotels dan Coca Cola memiliki blog yang sangat efektif yang mendatangkan pengunjung, menghasilkan interaksi, dan mempertahankan pelanggan.

Blog kami menghasilkan lebih dari 70% dari lalu lintas bulanan kami. Lalu lintas itu menghasilkan prospek bagi tim penjualan kami yang kemudian menghasilkan closing pelanggan.

Untuk melakukan blog dengan benar, Anda perlu melakukan hal berikut:

• Tambahkan blog di domain situs Anda (domainanda.com/blog)

• Tulis konten berkualitas tinggi yang 90% bermanfaat bagi pembaca Anda. 10% lainnya dapat digunakan untuk promosi.

• Tanggapi setiap komentar blog. Ini akan menciptakan kepercayaan dan komunitas.

Pikirkan dengan hati-hati mindset atau ide dasar yang ingin Anda tanamkan ke pelanggan atau klien potensial.

Entah Anda menulis posting blog, menulis email, menulis update status di Facebook, atau membuat copywriting, setiap kata yang Anda tulis harus menyampaikan pesan Anda dengan jelas dan meyakinkan.

Baca juga

https://undercover.co.id/ Services

Panduan Bisnis Affiliasi

Website Cuma 50 Ribu

Pembuatan Website Profesional

Jasa Seo Profesional dan Terpercaya 

Jasa Sosial Media Maintenance



Ketika bicara tentang marketing, ini tak hanya sekadar saluran yang krusial: marketing pun adalah pesan itu sendiri.

Masa depan marketing akan sangat kompleks, dan hanya akan memberi buah pada mereka yang menanamkan pengalaman kepada pelanggan.

Jika Anda ingin sukses di era digital, Anda harus memberikan pengalaman konten yang tepat pada pelanggan.

error: Content is protected !!
× How can we help you?