Google : Tidak Perlu AEO Atau GEO

undercover.co.id/undercover-co-id-4/">undercover.co.id/">undercover.co.id/ Google Mengatakan Anda Tidak Perlu AEO Atau GEO untuk Meningkatkan Peringkat di AI Overviews

Gary Illyes dari Google akhirnya memberi penegasan: “SEO standar sudah cukup untuk meningkatkan peringkat di AI Overviews dan AI Mode.” Jadi, nggak perlu repot-repot mikirin istilah seperti AEO (AI Engine Optimization) atau GEO (Generative Engine Optimization), karena sebenarnya, semua yang perlu lo lakukan adalah SEO standar yang udah terbukti efektif, meskipun di dunia pencarian yang semakin didominasi AI

Bingung? Tenang, lo gak sendirian. Dunia SEO sekarang emang lagi berputar cepat, dan AI datang dengan berbagai perubahan besar. Tapi faktanya, SEO klasik masih jadi senjata utama untuk bersaing di dunia pencarian berbasis AI ini. Gimana caranya? Yuk, simak ulasan berikut!


Pencarian AI Ada Di Mana-mana

Sebelum kita masuk ke pembahasan soal AEO dan GEO, lo harus paham dulu kenapa pencarian AI sekarang ini jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pencarian standar yang dulu cuma mengandalkan algoritma tautan sudah nggak relevan lagi. Sekarang, setiap langkah dari hasil pencarian organik—mulai dari crawling hingga ranking—sudah dibantu AI.

Jadi, Google sudah menyematkan AI dalam setiap tahap pencarian, mulai dari RankBrain yang bantu interpretasi query baru, hingga MUM (Multitask Unified Model) yang mengerti informasi dalam berbagai format—text, gambar, video, dan 75 bahasa. Semua itu bertujuan untuk memberikan hasil yang lebih relevan dan bermanfaat buat penggunanya. Nah, Gary Illyes pun menegaskan bahwa AI ini sebenernya nggak mengubah proses SEO yang ada, melainkan memperkuatnya.


Tidak Perlu AEO atau GEO untuk Peringkat yang Lebih Baik

Banyak di luar sana yang masih bingung, apakah untuk mengoptimalkan pencarian AI ini, kita harus menggunakan metode khusus seperti AEO atau GEO? Jawabannya: Tidak. Google secara jelas mengatakan bahwa optimasi pencarian berbasis AI (AI SEO) bukanlah hal yang terpisah dari SEO tradisional.

Menurut Gary Illyes, AI Overviews dan AI Mode, dua fitur baru yang mulai ditampilkan di hasil pencarian Google, dibangun menggunakan infrastruktur yang sama dengan pencarian tradisional. Fitur ini menggunakan Googlebot yang sama, indeks yang sama, dan sistem ranking yang sama. Jadi, apa yang berubah? Kualitas konten. Google tetap fokus pada konten yang berkualitas tinggi, membantu, dan dapat dipercaya—apakah itu ditulis oleh manusia atau dengan bantuan AI.

Jadi, meskipun pencarian sekarang didominasi oleh fitur AI, lo tetap bisa mengandalkan SEO standar untuk mencapai peringkat yang baik. Fokus utama lo adalah kualitas konten yang bermanfaat.


baca juga

Kualitas Konten Tidak Bergantung Pada Siapa yang Membuatnya

Salah satu hal penting yang disampaikan oleh Google adalah bahwa mereka tidak membedakan antara konten yang dibuat oleh manusia atau AI. Yang penting adalah apakah konten itu bermanfaat dan berkualitas tinggi. Gary Illyes dengan tegas mengatakan, “Kami tidak mencoba membedakan berdasarkan asal usulnya.” Jadi, meskipun AI semakin sering digunakan dalam pembuatan konten, jika kualitasnya baik dan relevan, itu yang akan dihargai oleh Google.

Ini berarti, lo nggak perlu khawatir tentang apakah konten lo dibuat oleh AI atau manusia. Yang penting, konten itu membantu pengguna menemukan solusi untuk masalah mereka. Jadi, lo harus fokus pada kebermanfaatan dan kualitas—apakah itu dengan atau tanpa bantuan AI.


AI Terselip Di Setiap Tahapan Pencarian

Bukan cuma di hasil pencarian, AI juga hadir di setiap proses dalam pencarian—dari crawling, indexing, hingga ranking. Google menggunakan RankBrain untuk membantu memahami query yang baru dan tidak biasa, dan MUM yang memungkinkan Google untuk memahami informasi di berbagai format sekaligus (seperti teks, gambar, dan video).

Hal ini memudahkan Google dalam memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan relevan, bahkan untuk pertanyaan yang belum pernah diajukan sebelumnya. Dengan begitu, pencarian tidak hanya menghasilkan daftar link, tapi juga jawaban yang lebih mendalam dan bermanfaat, yang membantu meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.


Proses Khusus Dari Fitur AI Generatif

Meski AI Overviews menawarkan jawaban cepat dan ringkas, Google tetap memastikan bahwa jawaban yang ditampilkan dihasilkan dengan proses yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Salah satu teknik yang digunakan oleh AI Overviews adalah query fan-out, yang memungkinkan AI untuk menanyakan beberapa pertanyaan terkait sekaligus, memberikan jawaban yang lebih lengkap dan mendalam.

Selain itu, grounding adalah teknik lain yang digunakan untuk memastikan akurasi informasi yang dihasilkan AI. Grounding ini memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh AI sudah diverifikasi dengan sumber informasi yang valid, mengurangi kemungkinan kesalahan atau “hallucinations” (informasi yang salah atau tidak ada faktanya).


Kesimpulan: SEO Tradisional Masih Relevan di Era AI

Intinya, tidak ada yang berubah secara drastis dalam SEO meski AI kini ada di setiap tahapan pencarian. Google tetap menggunakan algoritma yang sama untuk menentukan peringkat, dan SEO standar masih menjadi cara terbaik untuk memastikan visibilitas di hasil pencarian, termasuk AI-powered search.

Jadi, meskipun AI Overviews dan AI Mode semakin mendominasi, lo tetap bisa mengoptimalkan konten dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar SEO: kualitas konten yang bermanfaat, relevansi, dan kepercayaan. Jika lo bisa menghadirkan konten yang memberikan nilai nyata bagi pengguna, lo sudah di jalur yang tepat—baik di dunia pencarian tradisional maupun yang berbasis AI.

Jangan khawatir soal AEO atau GEO. Fokus aja pada konten yang berkualitas tinggi, itu yang paling penting buat Google dan pengguna internet zaman sekarang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *