Google Penguin : Pemburu Handal di Internet

Google Penguin , Semakin meleknya masyarakat dunia terhadap internet, maka semakin banyak pula website yang bermunculan.

Website tersebut mempunyai tujuan pendiriannya masing-masing.

Ada yang bertujuan untuk menaikkan nama brand, dan memperkenalkan serta menjual produk-produknya. Ada yang membuat blog dan menyajikan informasi.

Serta ada juga yang menghasilkan uang dengan memasang iklan di website tersebut. Sehingga membludak website yang terindeks di Google.

Untuk bisa menaikkan posisi teratas di hasil pencarian Google tentu harus melek SEO dan menjalankan strategi digital marketing.

Tapi, banyak website yang berhasil menduduki posisi yang menguntungkan, namun melangsungkan strategi yang non-fair.

Sebaliknya malah merusak keistimewaan dari hasil pencarian.

Google Penguin: Pemburu Handal di Internet

Strategi yang jelek mengakibatkan tak berkualitasnya situs web tersebut di mata Google.

Karena pengguna mesin pencarinya mengeluhkan kalau hasil pencariannya sama sekali tidak membantu memenuhi kebutuhannya.

Walaupun terpenuhi, tetapi proses mendapatkan informasi di website tersebut tidaklah memberikan kenyamanan serta bisa membahayakan perangkat yang digunakan.

Maka, Google meluncurkan suatu algoritma lagi yang bisa menyaring website-website yang terindeks untuk bisa berada di posisi yang bagus di hasil pencarian.

Algoritma tersebut dinamakan sebagai Penguin.

Alasan Diciptakannya Google Penguin

Penguin sebagai algoritma yang diciptakan oleh Google tentu memiliki alasan mengapa ia diciptakan.

Telah dijelaskan sebelumnya kalau hasil pencarian menyajikan website-website yang tidak berkualitas dan tidak informatif.

Hal ini bahkan dilakukan juga oleh website besar.

Tolok ukur tidak berkualitasnya website tersebut bagi algoritma Penguin adalah website yang tersemat backlink yang tidak bagus dan tidak natural.

Selain itu juga website tersebut menyajikan konten dengan menyisipkan keyword dengan berlebihan.

Sehingga keterbacaan yang susah untuk dibaca dan sulit untuk dimengerti menjadikan konten tersebut tidak natural.

Dengan melakukan kedua hal diatas, alhasil website tidak berkualitas tersebut meraih posisi yang tertinggi di hasil pencarian Google dengan memanipulasi backlink dan keyword tersebut.

Selain itu juga, Google Penguin menjadi sebuah pendamping Google Panda saat menyeleksi website yang tampak di hasil pencarian Google.

Histori Perkembangan Google Penguin

Penguin diciptakan oleh Google sejak 2012 dan masih eksis sampai sekarang.

Setelah dirilis, Penguin berhasil menyeleksi 3,1% kueri pencarian dengan berbahasa Inggris.

Untuk mengetahui bagaimana perkembangannya dari versi ke versi, berikut ulasannya.

1.    Versi 1.0 sebagai sebuah awal algoritma Penguin

Penguin dengan versi 1.0 merupakan peluncuran pertama di tanggal 24 April 2012. Pada saat itu menjadi sebuah momok bagi penggiat SEO yang bersifat black-hat.

Itu karena masa untuk berjaya di mesin pencari dengan menanamkan backlink dan spam yang tidak fair serta manipulatif sudah selesai.

Sehingga banyak website yang terkena jeratan Penguin.

Alhasil, situs web yang terkena tersebut melangsungkan perubahan secara masif dan tidak lagi menerapkan black-hat SEO.

Dengan tujuan untuk bisa muncul di hasil pencarian mesin pencari kembali.

Kemudian terjadi minor update sebanyak dua kali pada 26 Mei dan 5 Oktober di tahun 2012.

Update tersebut berupa situs web yang terjerat dan telah ‘tobat’ kembali tampak di mesin pencari.

Dan bagi yang belum pernah terjerat sebelum terjadi update, maka website tersebut mengalami jeratan Penguin.

Selain itu terjadi update yang mempengaruhi kueri hasil pencarian dengan bahasa Inggris dengan 0,3% dan bahasa Spanyol dengan 0,4%.

2.    Versi 2.0 pembaruan besar pertama untuk Penguin

Update versi ke 2.0 pada tanggal 22 Mei 2013 merupakan peningkatan dalam melawan spam dan backlink buruk, dengan tidak hanya memeriksa home page, namun juga landing page.

Sehingga jika terdapat aktifitas black-hat SEO, maka tentu langsung terjerat Penguin. Ini dibuktikan dengan terjeratnya 2,3% kueri berbahasa Inggris.

Kemudian terjadi pembaruan selanjutnya di 4 Oktober 2013 dengan menjerat 1% dari kueri dan menjalani analisis yang lebih dalam terhadap black-hat SEO website.

3.    Versi 3.0 penyegaran data bagi Penguin

Pembaruan selanjutnya dengan versi 3.0 di tanggal 17 Oktober 2014.

Pada pembaruan ini terjadi penyegaran data bagi website yang sudah terjerat bisa muncul kembali di mesin pencarian. Dan dijerat bagi website yang masih melakukan spam.

Bukan merupakan suatu pembaruan yang besar, namun tetap bisa menjerat 1% dari kueri berbahasa Inggris.

4.    Versi 4.0 sebagai kemutakhiran Penguin

Selang 2 tahun dari update terakhirnya, akhirnya pada tanggal 23 September 2016 website yang terkena jeratan Penguin pada 2014 bisa bernafas lega.

Penyegaran data kembali terjadi bagi situs web yang terjerat di tahun 2014 lalu dan mengalami perubahan.

Perubahan baik dengan tidak lagi melakukan black-hat SEO agar bisa kembali tampak di hasil pencarian.

Selain itu juga di versi 4.0 merupakan update Penguin yang terakhir yang secara tersendiri.

Maksudnya adalah update ini sebagai sebuah simbolis bahwa Penguin sudah menjadi algoritma inti dari Google dan akan mengalami pembaruan bersamaan dengan Google.

Kemudian perubahan akan jeratan Penguin tidak lagi dengan mencap situs web backlink jelek dan spam menjadi website yang buruk.

Tetapi dengan tidak memberikan nilai tambah untuk bisa naik ke permukaan hasil pencari jika masih melakukan backlink buruk dan spamming.

Pemicu Google Penguin Menjerat Website dan Cara Lepas darinya

Dari penjelasan di atas bisa dipahami kalau pemicu Penguin menjerat website Anda adalah kalau website melakukan black-hat SEO.

Yakni melakukan backlink yang buruk dan spamming keyword.

Sehingga sangat disarankan Anda untuk menjauhi hal yang demikian.

Selain itu juga Anda dapat menggunakan beberapa langkah agar tidak terjerat Penguin.

1.    Cek kesehatan website secara konsisten

Pertanda bahwa website Anda telah terjerat Penguin bisa melihat grafik visitor.

Anda melihatnya saat mengunjungi Google Search Console dan Google Analytics.

Apakah website Anda masih berada di hasil pencarian atau tidak.

Atau grafik visitor menurun drastis atau fluktuatif seperti biasanya.

Lakukan hal di atas secara berkala dan konsisten. Sebab Google tidak memberi tahu Anda secara gamblang apakah website Anda terkena jeratan Penguin atau tidak.

2.    Ulas kembali backlink website

Tentu dengan mengulas kembali backlink yang Anda terima dari website luar akan menjadi pengaruh besar agar tidak terjerat Penguin.

Backlink yang buruk akan sangat berefek bagi website Anda, walaupun Anda tidak menjalankan manipulasi backlink.

Dengan melakukan hal tersebut serta backlink yang bagus, maka akan menjadi nilai positif bagi situs web Anda.

baca juga

3.    Cek konten disajikan

Sama dengan biasa dijelaskan bahwa konten adalah badan dari suatu situs web.

Sehingga konten yang berkualitas akan menjadi nilai yang sangat positif.

Maka, lakukan penciptaan konten original dan tidak membanjirinya dengan keyword.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa konten banjir keyword akan mempengaruhi keterbacaan konten dan sulit untuk dimengerti.

Selain itu juga tidak akan berakhir nilai yang positif yang diberikan oleh Google, sehingga hal tersebut merupakan hal yang sia-sia.

Tips tambahan, Anda bisa menanamkan link di konten Anda sebuah atau beberapa internal link.

Dengan catatan link tersebut harus relevan terhadap konten yang disajikan dan tidak berlebihan. Maksimal 1% dari jumlah kata.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *