SEO untuk Video

SEO untuk Video, Cara Ranking YouTube dan Google Sekaligus

undercover.co.id/ SEO untuk Video, Cara Ranking YouTube dan Google Sekaligus. Waktu Armand mulai upload video YouTube tentang perpajakan, dia pikir cukup ngasih info bagus, gambar jelas, dan suara bening. Tapi views-nya stagnan. Parahnya lagi, waktu dia googling judul video sendiri… gak muncul juga.

“Padahal kontennya udah bagus. Kenapa gak naik?”

Jawabannya simpel. Karena di dunia video, SEO bukan cuma tentang isi, tapi juga soal sinyal ke YouTube dan Google.
Dan kalau lo paham cara mainnya, lo bisa ranking di dua tempat sekaligus.

Kenapa Harus Optimasi Video Buat Google Juga?

Google makin gila-gilaan nyorot hasil video di hasil pencarian.
Coba aja search “cara isi SPT Tahunan” — hasil pertama bisa jadi video YouTube, bukan blog.

Artinya, ranking YouTube doang udah gak cukup.
Lo butuh strategi buat video lo nongol di YouTube dan Google barengan.
Dan kabar baiknya, caranya gak sesulit itu — asal lo ngerti polanya.

SEO untuk Video
SEO untuk Video

Step 1: Riset Keyword Buat YouTube dan Google

Lo harus cari keyword yang:

  • Sering dicari di YouTube
  • Juga punya volume pencarian di Google

Tools yang bisa lo pakai:

  • YouTube Search Suggest (ketik di kolom pencarian YouTube, lihat saran otomatis)
  • Google Suggest (pakai tanda bintang * buat variasi)
  • Ubersuggest / VidIQ / TubeBuddy
  • Ahrefs (cek volume YouTube & Google sekalian)

Contoh keyword yang sering muncul di dua platform:

  • “cara lapor SPT online”
  • “cara daftar NPWP 2025”
  • “pajak untuk freelancer pemula”
  • “apa itu PPh 21”

Step 2: Judul Video = CTR Magnet

Judul lo harus:

  • Mengandung keyword
  • Bikin orang pengen klik
  • Tetap pendek dan powerfull

Contoh:

  • “Gampang Banget! Cara Isi SPT Online dari HP (Update 2025)”
  • “Freelancer Wajib Tahu! Pajak PPh 21 Dijelasin 5 Menit”
  • “Biar Gak Kena Denda! Ini Cara Lapor Pajak Bulanan yang Benar”

Bonus:
Judul yang kuat di YouTube = bisa langsung nempel di hasil Google Video Carousel juga

Step 3: Thumbnail yang Beda dari Sekelilingnya

CTR di YouTube sangat dipengaruhi visual.

Tips:

  • Wajah lo harus ekspresif (heran, serius, senyum, dsb)
  • Gunakan teks singkat di thumbnail (maks 4 kata)
  • Kontras warna thumbnail dengan warna dominan di niche lo
  • Coba “split thumbnail test” pakai TubeBuddy

Google juga kadang ambil thumbnail sebagai preview video di SERP.

Step 4: Deskripsi YouTube Harus Kaya Keyword

Deskripsi bukan tempat basa-basi.
Fungsi utamanya:

  • Buat YouTube ngerti konteks
  • Buat Google bisa crawl isi video
  • Buat user dapet gambaran isi video sebelum klik

Struktur ideal:

  1. Paragraf pembuka (keyword + value)
  2. Timestamps atau outline isi video
  3. CTA: link ke website/blog/form
  4. Keyword turunan diselipin natural

Contoh:

Di video ini, gue bahas cara lapor SPT online buat pemula. Lo gak perlu ke kantor pajak, semua bisa lewat HP. Panduan ini cocok buat freelancer, karyawan, atau pemilik UMKM yang pengen hemat waktu dan bebas denda.

SEO untuk Video
SEO untuk Video

Step 5: Tag YouTube Masih Penting?

Dikit.
Tapi jangan diabaikan.
Gunakan:

  • 3–5 keyword utama
  • 3–5 sinonim atau versi lain
  • 1–2 keyword lokal (misal: jakarta, 2025)

Contoh tag:

  • pajak freelance
  • cara isi spt
  • npwp online
  • pajak 2025
  • spt tahunan hp

Step 6: Optimasi File Video Sebelum Upload

Ini bagian yang sering dilupain.
Sebelum upload, rename file video lo jadi keyword utama.

Contoh:
cara-isi-spt-online-2025.mp4

Karena YouTube dan Google bisa baca nama file buat ngerti topik awal.

Step 7: Closed Caption dan Transkrip = Bonus Ranking

Gunakan:

  • Auto-caption YouTube (periksa ulang kesalahan)
  • Upload transkrip sendiri kalau bisa
  • Tambahkan subtitle Bahasa Inggris kalau target lo internasional

Google baca transkrip. Jadi, makin relevan, makin tinggi kemungkinan ranking.

baca juga

Step 8: Embed Video di Website / Blog

Kalau lo punya blog, embed video YouTube-nya.
Keuntungannya:

  • Tambah dwell time blog
  • Dapet view tambahan
  • Video makin kuat sinyal authority-nya
  • Bisa muncul sebagai rich result video di Google

Dan pastikan blog itu juga optimasi SEO (pakai title, meta, schema video)

Step 9: Buat Playlist yang Terstruktur

Playlist = kategori mini YouTube channel lo.
Kalau lo punya 5 video soal pajak UMKM, bikin playlist:

“Panduan Pajak UMKM 2025”

Playlist juga bisa ranking di YouTube.
Dan kalau playlist itu embed di blog, rankingnya makin kuat.

Step 10: Ajak Interaksi Sejak 10 Detik Pertama

CTR dan Retention itu combo maut.
Kalau video lo ditonton > 1 menit, peluang ranking makin tinggi.

Tips:

  • Buka dengan hook: “Gue cuma punya 5 menit, jadi simak baik-baik ya”
  • Tampilkan nilai utama di awal
  • Baru masuk ke detail

Semakin lama user nonton → makin tinggi ranking YouTube + makin besar peluang muncul di Google juga.

Lo gak harus pilih antara YouTube atau Google.
Karena sekarang, lo bisa ranking di dua-duanya, asal ngerti gimana bikin video lo:

  • Ditemukan
  • Dipahami
  • Dipilih

Kuncinya:

  • Riset keyword dua arah
  • Struktur video yang SEO-ready
  • Deskripsi, tag, transkrip, dan embed blog
  • Judul dan thumbnail yang bikin klik

Karena di dunia hari ini, video lo bukan cuma buat ditonton.
Tapi juga buat di-rank, ditemukan, dan diklik.

Artikel ke-41 langsung gue gas bro!
Topiknya: “SEO Lokal Tanpa Google Maps: Gimana Tetap Ranking Buat Wilayah Tertarget”
Yu bisa yu!

Scroll to Top